Selamat Hari Film Nasional! Ini Film Lokal Pertama yang Diproduksi Indonesia

- Rabu, 30 Maret 2022 | 13:06 WIB
Kiri: Poster Hari Film Nasional 2022 (Instagram/Kemdikbud.RI) | Kanan: Poster Darah dan Doa (Istimewa)
Kiri: Poster Hari Film Nasional 2022 (Instagram/Kemdikbud.RI) | Kanan: Poster Darah dan Doa (Istimewa)

Pada 30 Maret setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Film Nasional. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan tanggal di mana dimulainya proses syuting film Darah dan Doa, film lokal pertama yang diproduksi Indonesia.

Darah dan Doa atau dalam bahasa Inggris Blood and Prayer merupakan film Indonesi karya Usmar Ismail yang diproduksi pada 1950 yang dibintangi oleh Farida.

Film Darah dan Doa merupakan film yang diproduksi pertama kali oleh  Pusat Film Nasional Indonesia (Perfini). Tanggal dimulainya syuting film ini, 30 Maret 1950 yang kelak dirayakan sebagai Hari Film Nasional berdasarkan Keppres Nomor 25/1999.

Darah dan Doa menceritakan kisah seorang pejuang revolusi Indonesia yang jatu cinta kepada seorang Gadis Jerman. Keduanya pertama kali bertemu di sebuah tempat pengungsian.

Sinopsis Darah dan Doa

-
Poster Darah dan Doa (Istimewa)

Darah dan Doa dimulai dari kisah perjalanan panjang prajurit Siliwangi RI, Kapten Sudarto yang diperintahkan untuk kembali ke pangkalan semua, dari Yogyakarta ke Jawa Barat.

Dalam perjalanan kepindahannya ke Jawa Barat, dia jatuh cinta dengan dua gadis, di mana salah satunya adalah seorang Jerman.

Pada suatu ketika, Kapten Sudarto harus menjalani penyelidikan karena adanya laporan dari anak buahnya yang tidak menguntungkan dirinya sepanjang perjalanan.

Film ini diperankan oleh Del Juzar yang berperan sebagai Kapten Sudarto, lalu Aedy Moward sebagai Sersan Mula dan Awaludin Djamin sebagai Letnan Leo.

Selain itu, ada nama-nama aktor veteran lainnya yang memerankan film ini seperti Farida, Suzanna, Muradi, A. Rachman, Rd Ismail, dan lain sebagainya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X