Memahami Makna Kehidupan Lewat “Rembulan Tenggelam di Wajahmu”

- Kamis, 12 Desember 2019 | 16:53 WIB
Tokoh utama Ray remaja yang diperankan Bio One (Instagram @_maxpictures)
Tokoh utama Ray remaja yang diperankan Bio One (Instagram @_maxpictures)

MAX Pictures sedang giatnya mengangkat beberapa cerita berdasarkan adaptasi novel laris Tanah Air. Salah satunya adalah novel karya Tere Liye berjudul “Rembulan Tenggelam di Wajahmu.” Film yang disutradarai oleh Danial Rifqi tersebut mencampurkan banyak unsur. Mulai dari fantasi, spiritual, serta ditambah dengan bumbu aksi laga. 

Uniknya, film ini dibagi menjadi dua bagian. Untuk penayangan hari ini (12/12), para penonton baru bisa menyaksikan bagian pertamanya saja. Sementara sambungannya akan tayang di lain kesempatan. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pemeran film tersebut, Anya Geraldine yang kebetulan menyambangi kantor Indozone sore kemarin. 

“Film ini ada dua bagian. Karena film ini diadaptasi dari novel dan tidak mau menghilangkan semua bagian dari novel tersebut. Sutradaranya ngin semuanya mendapatkan makna yang tertuang dari novel,” ungkap Anya kepada Indozone.

Di bagian pertamanya, film ini berkisah tentang Ray (Arafin Putra) yang tengah sekarat. Dalam keadaan seperti itu, ia bertemu dengan sosok misterius yang mengajak jiwanya untuk kembali masa lalu. Sosok itu kemudian mengajak Ray bertemu dengan dirinya saat masih muda (Bio One) guna menjawab beberapa pertanyaan yang pernah ia lontarkan selama hidupnya.

Ada lima pertanyaan yang pernah Ray ajukan semasa hidupnya. Dua antaranya adalah ‘mengapa Tuhan menaruh aku di sini’ dan yang kedua ‘apakah hidup ini adil.’ Kedua pertanyaan itu muncul bertahap sesuai dengan jalan hidup yang dilalui Ray semasa muda. Mulai dari kebiasaannya yang suka mencuri, berjudi, dan mabuk-mabukan, yang pada akhirnya harus berurusan dengan seorang pencuri berlian. 

“Ini adalah cerita drama spiritual yang ngajak kita untuk berpikir. Kita sering nanya Tuhan adil nggak sih ke kita. Ternyata adil kan,” tutur Anya menjelaskan. 

Kedua pertanyaan kemudian terjawab melalui penjelasan sosok misterius kepada jiwa Ray yang sudah dewasa. Sebuah jawaban akan misteri ilahi di luar kuasa manusia biasa. 

Film ini mencoba mengangkat tema tentang konflik internal di dalam diri sang karakter utama yang buta akan suratan takdir. Konflik internal itulah yang menjadi pemantik atas semua tindakan sang tokoh, yang akhirnya menimbulkan konflik baru, khususnya antar sesama karakter lainnya.

Tokoh utama diperankan dengan baik oleh Bio One yang digambarkan punya dua sisi. Di sisi lain ia terlihat sebagai pemberontak terhadap semua aturan yang ada. Namun di sisi lain ia punya rasa kepedulian terhadap temannya. Terbukti ketika ia membalas dendam temannya setelah dihadang kumpulan preman. 

Dari sisi sinematografi, film ini menghadirkan banyak sudut sinematik yang menarik dan ajaib. Pengambilan gambarnya terbilang apik, seperti yang terlihat saat adegan pencurian berlian di atas gedung bertingkat atau adegan lanskap pelabuhan. Sepertinya para sineas memainkan banyak teknologi CGI (Computer Generate Imagery) untuk menghasilkan lanskap kota yang belum pernah ditemui di Indonesia.  
 
Seperti yang sudah dituturkan di atas, film ini dibagi menjadi dua bagian. Sehingga di film pertamanya ini, kita hanya menyaksikan sosok Ray muda dengan Bio One sebagai sorotan utama. Sementara bagian keduanya akan menampilkan Arifin Putra yang sudah beranjak dewasa. Tentu, bagian kedua jangan sampai dilewatkan karena akan banyak menampilkan sosok Anya Geraldine sebagai Fitri yang menjalin asmara dengan Ray dewasa. Selain itu, sisa tiga pertanyaan yang belum dikeluarkan di bagian pertama akan muncul di bagian kedua. 

“Ya, di film pertama ini aku hanya tampil di bagian akhir. Karena nantinya aku akan banyak muncul di film keduanya di mana aku jadi kekasih Ray dewasa. Dan akan ada tiga pertanyaan lagi di bagian keduanya,” pungkas Anya kepada Indozone

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X