Review Film The Little Mermaid (Live Action): Upaya Inklusivitas yang Maksa

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 16:24 WIB
The Little Mermaid (Instagram/@disneylittlemermaid)
The Little Mermaid (Instagram/@disneylittlemermaid)

Film The Little Mermaid versi live action dirilis 24 Mei 2023 di Indonesia. Film ini merupakan remake dari film animasinya yang rilis 34 tahun lalu. The Little Mermaid merupakan salah satu film Disney Princess yang diadaptasi dari dongeng klasik karya Hans Christian Andersen, penulis cerita anak-anak terkenal asal Denmark, yang dipublikasikan pertama kali tahun 1837.

The Little Mermaid live action sutradarai oleh Rob Marshall dan tetap menggandeng komposer musik yang sama dari film animasinya terdahulu, Alan Menken, yang kali ini berkolaborasi dengan Lin-Manuel Miranda, penulis lagu, aktor, dan juga pemain drama musikal Broadway. Halle Bailey, terpilih sebagai aktris yang memerankan tokoh utama, Ariel. Selain itu nama-nama terkenal lain seperti Javier Bardem (Raja Triton), Melissa McCarthy (Ursula), Jonah Hauer-King (Pangeran Eric), Daveed Diggs (Sebastian), dan Awkwafina (Scuttle) juga turut meramaikan film ini.

Sinopsis Film

-
The Little Mermaid (Instagram/@jonahhauerking)

The Little Mermaid sendiri berkisah tentang Ariel, seorang putri duyung muda yang memiliki rasa penasaran yang begitu besar terhadap dunia di atas permukaan laut. Ariel merupakan anak terkecil dari Raja Triton, sang penguasa lautan Atlantik. Ayahnya selalu melarang Ariel untuk berenang ke permukaan laut, karena takut anaknya tertangkap oleh manusia dan bernasib serupa dengan ibunya yang mati karena mengalami kecelakaan dengan kapal bajak laut. Namun Ariel bersama sahabatnya Flounder, si ikan kecil, selalu diam-diam pergi berpetualang ke permukaan laut, menemui Scuttle, si burung camar yang sok tahu. Ariel bahkan mengkoleksi berbagai macam benda milik manusia yang dikumpulkannya dari kapal-kapal yang karam di lautan.

Suatu ketika di malam Bulan Karang sebuah kapal milik Pangeran Eric yang sedang berlayar dan merayakan ulang tahunnya dilanda badai besar. Kapal tersebut terbakar dan karam di lautan. Ariel yang menyaksikan peristiwa tersebut kemudian menolong Pangeran Eric yang tenggelam dan membawanya ke pesisir.

-
The Little Mermaid (Instagram/@disneystudios)

Kejadian itu diketahui Raja Triton dan membuatnya begitu gusar kepada Ariel. Ia menghancurkan semua benda manusia koleksi Ariel dan melarang keras Ariel supaya jangan berani lagi muncul ke permukaan. Ariel yang telah jatuh hati kepada Pangeran Eric menjadi sedih.

Momen ini kemudian digunakan oleh Ursula, sang penyihir laut yang licik dan jahat untuk membujuk Ariel membuat kesepakatan. Dengan sihirnya ia menawarkan untuk mengubah Ariel menjadi manusia selama tiga hari. Ariel diminta menukarkan suara merdu miliknya untuk mendapatkan sepasang kaki tersebut. Dan untuk menjadi manusia selamanya Ariel harus mendapatkan ciuman sejati dari sang Pangeran, sebelum matahari terbenam di hari ketiga. Jika hal itu gagal maka ia akan kembali menjadi putri duyung dan menjadi milik sang penyihir laut, Ursula.

Review Film The Little Mermaid (Live Action)

Inklusivitas yang Dipaksakan

Film The Little Mermaid sebetulnya bukan film Disney Princess pertama yang dibuat remake live action-nya. Sebelumnya Disney juga telah membuat versi live action untuk Princess Cinderella, Beauty and the Beast (Belle), Aladdin (Jasmine), dan Mulan. Namun pada film The Little Mermaid kali ini terasa agak besar perbedaannya, dikarenakan sosok Ariel yang dibuat begitu beda dari gambaran aslinya di versi animasi.

-
The Little Mermaid (Twitter/@mmdisney200)

Ariel yang diperankan Halle Bailey merupakan putri duyung berkulit gelap dengan rambut kecoklatan bergaya locs. Sementara pada versi animasinya sosok Ariel merupakan putri duyung muda, berkulit putih dan berambut merah terang yang begitu ikonik sehingga begitu dikenal sebagai ciri khasnya. Hal ini sendiri sudah menuai banyak pro kontra sejak pertama kali Disney mengumumkan Halle Bailey sebagai pemeran Ariel.

Nampaknya Disney berupaya begitu keras untuk menunjukan sisi inklusivitas (keberagaman) pada film Disney Princess-nya yang satu ini. Namun sayangnya hal itu terkesan terlalu dipaksakan.

Selain Ariel si tokoh utama yang dibuat berkulit gelap, kita bisa menyaksikan juga dari keenam tokoh kakak Ariel yang semuanya ditampilkan berbeda ras dan sangat beragam penampilan fisiknya. Mala, yang diperankan artis Karolina Conchet, memiliki perawakan kulit yang putih, mata sipit, berambut lurus. Kemudian Tamika yang diperankan oleh Sienna King, berkulit hitam legam dengan rambut bergaya afro.

-
The Little Mermaid (Twitter/@DisneyAPromos)

Aktris Bridgerton Series, Simone Ashley, berperan sebagai Indira, kakak Ariel yang berkulit kecokelatan dan berperawakan mirip seperti orang India. Pakaian mereka sebagai putri duyung pun dibuat begitu berlebihan karena berusaha menunjukan darimana asal mereka. Hal ini menjadi timpang dengan sosok utama, Ariel, yang kostumnya terlihat biasa-biasa saja.

Tidak berhenti di situ, sosok ibu Pangeran Eric, yang diperankan oleh Noma Dumezweni, juga berkulit hitam. Sementara Pangeran Eric sendiri memiliki kulit putih dan rambut kecoklatan, seperti kebanyakan perawakan ras Mediterania. Keberagaman rupa manusia yang coba ditampilkan juga muncul pada peran-peran kecil seperti rakyat, pelayan istana, dan para mermaid lainnya.

Keberagaman yang coba ditampilkan di dalam film bukanlah suatu hal yang buruk. Namun “memaksa” menjejalkan segala ras dan rupa manusia yang ada di dalam satu film, walaupun nyambung gak nyambung, menjadikan hal ini rasanya menyebalkan.

Kebudayaan dan Sensitifitas Masyarakat yang Berubah

Terjadi perubahan lirik lagu pada dua soundtrack asli The Little Mermaid, yaitu lagu “Kiss the Girl” dan “Poor Unfortunate Souls”. Rob Marshall selaku sutradara film ini mengatakan bahwa, “Kami meminta Lin-Manuel untuk membuat sedikit penyesuaian pada lirik asli “Kiss the Girl” karena penting untuk diingat bahwa kebudayaan dan kesensitifitasan telah berubah selama 34 tahun terakhir, dan penting bagi kami untuk menghormati perubahan tersebut.”

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

X