Review 'Doctor Strange 2': Film Marvel Berkedok Horor, Istilah Baru Bikin Mumet!

- Rabu, 11 Mei 2022 | 16:42 WIB
Doctor Strange In the Multiverse of Madness (doctorstrangeofficial)
Doctor Strange In the Multiverse of Madness (doctorstrangeofficial)

Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness akhirnya tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 05 Mei 2022. Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang disutradarai oleh Sam Raimi telah berhasil dalam melakukan eksekusinya dengan sentuhan ciri khasnya.

Karena itu, harus dikatakan bahwa sekuel Doctor Strange ini berkedok horror dan gelap ditujukan untuk para penggemar berat Marvel Cinematic Universe (MCU).

-
Doctor Strange 2 (doctorstrangeofficial)

Sejak kabar bahwa Doctor Strange 2 mengusung konsep multiverse di mana ambisi membawa konsep alam semesta ke dalam sebuah film tentu berisiko, terutama bagi penonton yang tidak selalu mengikuti rilis MCU.

Pada dasarnya, Sam Raimi bisa membungkus cerita dengan pendekatan yang lebih realistis. Namun, tampaknya menyatukan konsep multiverse dan latar belakang  karakter yang begitu luas dan padat tidaklah cukup. Apalagi munculnya istilah baru untuk dipahami yang lebih kompleks.

-
Para pemeran Doctor Strange 2 (doctorstrangeofficial)

Belum lagi kemunculan beberapa referensi film serial MCU yang sudah tayang. Penonton sepertinya dipaksa untuk ‘belajar’ sebelum dan sesudah Doctor Strange 2 untuk mendapatkan hasil maksimal dari film ini.

Namun, keputusan Marvel merekrut Sam Raimi untuk mengarahkannya memang patut mendapat persetujuan. Ini menghadirkan Doctor Strange 2 tanpa kehilangan sentuhan khasnya. Pengalaman Raimi sebagai sutradara film horor juga mengalir langsung ke film ini, sehingga Multiverse of Madness sukses menampilkan genre horor.

Sutradara membangun rasa teror dengan cara yang sangat agresif. Penonton harus menahan napas beberapa saat, alunan musik yang mencekam akan menambah kesan horor dan mengagetkan saat menyaksikan film.

-
Doctor Strange 2 (doctorstrangeofficial)

Perjalanan multiverse Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) yang dibintangi oleh America Chavez (Xochitl Gomez) dibuat lebih menakjubkan dengan presentasi audiovisual terbaik. Adegan aksi yang ditampilkan sangat cerdas, apalagi Raimi menghadirkan pertarungan magis dengan pendekatan yang lebih unik.

Sayangnya, Doctor Strange in the Multiverse merasa gagal karena belum bisa sepenuhnya menghasilkan emosi dari ceritanya.

Faktanya, film ini memiliki eksekusi yang brilian, konsep multiverse yang luar biasa, memiliki efek visual dan CGI yang cukup bagus, hingga akting yang berkelas dunia.

Namun, kedekatan emosional yang menjadi kunci sukses MCU mendapatkan penerimaan penonton yang tampaknya gagal.

Pengalaman visual yang luar biasa dialami selama pemutaran film, hanya saja Doctor Strange 2 terkesan membosankan. Itu mungkin karena endingnya terasa begitu cepat.

Jika pihak studio bersedia menambah durasi film, mungkin akan ada kesempatan untuk memainkan emosi dari masing-masing karakter yang lebih dalam lagi.

Lebih dari itu, ada beberapa karakter lain yang menjadi unsur kejutan dalam film ini juga merasa menjadi fanservice yang tidak berguna. Padahal, kehadirannya hanya sebagai pengantar alam semesta MCU. Namun, setidaknya harus ada cara lain untuk membuat penampilannya di film ini agar terlihat lebih berkesan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X