Sutradara Hanung Bramantyo ternyata tak hanya mengandalkan kamera besar untuk berkarya dalam pembuatan film.
Sutradara berusia 44 tahun ini di masa lalunya pernah menggunakan handycam untuk filmnya.
“Misalnya adegan naik sepeda atau motor, saya harus tangkap gambar jeruji. Kalau saya pakai kamera besar, sepedanya pasti akan oleng,” jelas Hanung di Jakarta dilansir Antara, Kamis (5/3).
Di saat yang sama, ia juga mengambil adegan tersebut dengan kamera besar dari jarak jauh.
“Jadi bisa mendapat dua gambar sekaligus dalam sekali bidik,” kata dia.
Hanung juga memanfaatkan smartphone untuk adegan ledakan di film “Soekarno” yang rilis pada 2013 lalu walaupun fungsinya bukan sebagai kamera utama.
“Biasanya second camera, third camera atau fourth camera.”
Baginya smartphone masa kini begitu menakjubkan dengan segala keunggulan fiturnya hingga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan film layar lebar.
Fitur slow motion adalah salah satu yang menurut Hanung bisa dipakai untuk adegan perang, seperti sayatan pedang atau baku hantam.
“Teknologi sekarang membuat kita tidak punya alasan untuk membuat film itu susah atau ribet,” katanya.
Hanung mengenang masa lalu ketika dia mulai membuat film bermodalkan handycam pinjaman.
Dia harus bersusah payah mencari peralatan karena belum ada ponsel pintar yang menyediakan fitur canggih.
Video direkam di kaset yang ia beli dari teman yang berbisnis membuat video pernikahan.
“Editnya di mana? Di studio kawinannya dia,” kenang Hanung.
