Sejak invasi ke Ukraina, studio besar Hollywood telah berhenti untuk merilis film di Rusia, termasuk Netflix telah menghentikan layanan di sana. Namun, beberapa film masih muncul di bioskop Rusia, tapi secara ilegal.
Sementara film-film itu sampai ke Rusia dalam bentuk kaset VHS selundupan. Di mana pihak bioskop di negara tersebut memiliki metode yang lebih sederhana dan lebih cepat, yakni menggunakan internet.
Beberapa bioskop di Rusia secara terbuka menayangkan film bajakan; bahkan ada yang mengizinkan pihak lain untuk menyewakan ruang agar dapat memutar film, gratis atau berbayar.
Satu kelompok, misalnya, menyewakan beberapa ruang pemutaran di sebuah bioskop di Yekaterinburg, kemudian menggunakan media sosial untuk mengajak orang membeli tiket menonton “The Batman”.
Dilansir New York Times, Minggu (1/5/2022), penonton bioskop juga dapat menonton "The Batman" di Ivanovo, sebuah kota yang berjarak sekitar lima jam dari Moskow.
Di Makhachkala dan Kaukasus, sebuah bioskop menayangkan film “Don't Look Up”. Semntara di Chita, sebuah kota dekat perbatasan dengan Mongolia, para orang tua dapat mengajak anak-anak mereka menonton “Turning Red”, film animasi dari Disney dan Pixar.
Pemutaran film bajakan ini adalah upaya terbaru oleh bioskop di Rusia untuk bertahan setelah studio Amerika seperti Disney, Warner Brothers dan Paramount meninggalkan negara itu sebagai protes.
Sebelum perang di Ukraina, film-film yang diproduksi di Amerika Serikat menguasai sekitar 70 persen pasar film Rusia, menurut media pemerintah.
Terlepas dari upaya untuk menarik penonton, orang Rusia jarang pergi ke bioskop. Bioskop melihat penjualan tiket turun sekitar setengah pada bulan Maret, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut Asosiasi Pemilik Teater negara itu.
