Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan aktor Bayu Skak tampil bareng dalam serial "Lara Ati" yang bakal ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta Nasional dalam waktu dekat ini.
Seperti yang dikutip dari Antara, Wawali Armuji sendiri berperan sebagai seorang guru yang menegur muridnya. Armuji saat syuting di SMA Negeri 2 Surabaya mengenakan busana dinas warna coklat lengkap. Tak lupa nama dada yang menempel pada bajunya seolah menunjukkan kesiapannya menjadi seorang guru.
"Jangan lupa rek, saksikan Lara Ati The Series karena selain ada saya, juga nantinya akan ada unsur budaya Jawa di dalamnya dan Lara Ati akan menjadi loka drama yang ramai ditonton kedepannya," kata Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji saat bertemu Bayu Skak di Surabaya.
Armuji juga berharap dengan adanya film Lara Ati yang lokasi syutingnya di Surabaya dapat melestarikan warisan budaya Jawa Timur dan jalan cerita yang dipakai tentunya dapat menghibur masyarakat Indonesia.
Loka drama sendiri adalah drama lokal yang menggabungkan nilai-nilai budaya dengan nilai-nilai universal. Loka Drama Lara Ati ini dibuat dengan harapan, akan semakin bermunculan drama lokal lain yang mengangkat kisah dari berbagai daerah di tanah air.
"Selain hadir sebagai hiburan, Loka Drama ini juga dibuat untuk mengangkat bahasa dan budaya Jawa ke khalayak yang lebih luas," ujar Bayu Skak.
Menurut dia, Lara Ati merupakan series yang spesial karena ada unsur budaya Jawa di dalamnya. Lara Ati diharapkan menjadi loka drama yang sukses menghibur masyarakat Indonesia nantinya.
"Ini adalah kesempatan emas bagi anak-anak daerah yang mungkin jauh dari peluang yang ada di ibu kota. Peluang ini yang coba kami tarik ke daerah-daerah agar bisa semakin merata," kata Bayu Skak.
Selain berperan dalam series "Lara Ati", Armuji juga berperan di film Lara Ati yang akan tayang nanti pada September 2022.
Film ini berjudul Lara Ati yang artinya "Sakit Hati". Namun sakit hati disini tidak terfokus pada putus cinta saja, melainkan tekanan-tekanan Quarter Life Crisis. Pada usia 25 tahun keatas sudah mulai banyak tekanan demi tekanan datang, terutama dari kanan kiri lingkaran kita yang terdekat.
Tekanan demi tekanan tersebut yang sering kali menghantui. Ketika Cinta, Keluarga, dan Cita-Cita tidak sesuai ekspetasi yang kalian inginkan. Kehidupan kalian kedepan pun tidak berjalan sesuai harapan tapi justru hanya berjalan mengikuti arus, mengikuti keinginan dan harapan orang lain. Bukan mengikuti keinginan dan harapan sendiri.
"Di Film ini karakter utama bernama Joko hidupnya selalu saja menerima tekanan demi tekanan. Tidak bisa lantang menyuarakan bakat dan minat yang dia inginkan. namun harus selalu tertekan mengikuti standart yang diberikan orang tuanya serta lingkungannya. Saya harap tema ini akan relate dengan banyak orang karena pada dasarnya dikehidupan kita sewaktu kita berproses menjadi dewasa, rintangan-rintangan tersebut akan selalu datan," kata Bayu Skak melalui unggahan di Instagramnya.
