Mengulik Keunikan Karakter Tiga 'Anak Garuda'

- Kamis, 16 Januari 2020 | 08:58 WIB
Tiga pemain film Anak Garuda saat berkunjung ke kantor Indozone, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)
Tiga pemain film Anak Garuda saat berkunjung ke kantor Indozone, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Rab (15/1/2020) kemarin, tiga pemeran film 'Anak Garuda' Clairine Clay, Ajil Ditto, dan Rania Putrisari,  menyambangi Indozone Park. Kepada Indozone, ketiganya mengungkapkan keunikan dari masing-masing karakter yang mereka perankan.

Ketiganya merupakan bagian dari tujuh pemeran 'Anak Garuda,' film biopik yang terinspirasi dari kisah perjuangan para alumni Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI). SPI sendiri dikenal sebagai sekolah di kawasan Batu, Jawa Timur yang didirikan oleh Julianto Eka Putra untuk anak-anak kurang mampu. Bercerita tentang ketujuh alumni SPI yang diberi tanggung jawab dan memiliki konflik tersendiri saat diberi amanah tersebut.

Kepada Indozone, ketiga pemeran yang masih belia ini buka-bukaan tentang karakter yang mereka mainkan. Dalam filmnya, Clairine Clay memerankan tokoh Olfa, sosok nyata dari salah satu alumni SPI. Sedangkan Ajil Ditto dan Rania Putrisari masing-masing berperan sebagai alumni SPI lainnya, Robet dan Sheren.

Karakter Olfa oleh Clairine Clay

-
Clairine Clay sebagai Olfa saat berkunjung ke kantor Indozone, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Di antara ketujuh 'Anak Garuda,' Olfa memiliki perjalanan hidup penuh trauma masa kecil. Seperti yang dituturkan oleh Clairine Clay, Olfa adalah seorang yatim yang terlahir dari kawasan konflik Poso dan memiliki trauma tersendiri dalam hidupnya.

"Waktu kecil dia ngalamin kerusuhan di Poso. Dan itu diperlihatkan di film ini, tapi kejadian aslinya lebih brutal. Makanya dia benar-benar trauma dengan suara keras," ungkap Clairine kepada Indozone

Di film ini, Olfa juga dikenal sebagai human capital (manajemen peningkatan manusia) di SPI. Salah satu tugasnya untuk mendengarkan permasalahan anak-anak lain yang sekolah di situ. 

"Meskipun punya trauma sangat besar, dia harus lawan diri sendiri. Apalagi di SPI dia harus ngeladenin atau dengerin cerita-cerita anak lain karena dia itu human capital. Jadi dia harus kesampingkan. Jadi bisa dibilang karakter Olfa ini memiliki hati yang besar," ucapnya.

Olfa yang bergabung sebagai angkatan kedua di SPI juga memiliki impian untuk pergi ke Paris. Sesuai yang pernah ia janjikan kepada almarhum papanya. 

Karakter Robet bersama Ajil Ditto

-
Ajil Ditto sebagai Robet saat berkunjung ke kantor Indozone, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Karakter Robet juga terbilang unik. Seperti yang dikisahkan Ajil, Robet sendiri memiliki latar belakang lahir dari keluarga sederhana dari Pacitan. Ayahnya seorang penjual cilok sementara ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Robet sendiri tidak punya impian lebih karena dalam pikirannya ia akan meneruskan pekerjaan ayahnya. 

"Karena merasa nggak punya masa depan, dia menghabiskan masa mudanya dengan ngerokok, minum-minuman, sampai makai narkoba. Dia juga ikut temannya jualan rongsokan untuk beli minuman. Sampai suatu ketika, ada satu rongsokan curian milik tetangganya sendiri. Sampai akhirnya dia malu karena rumahnya didatangin orang," terang Ajil.

Awalnya, Robet datang ke SPI untuk lari dari masalah rumahnya yang ia pikir akan aman. Sehingga waktu pertama kali datang di SPI sendiri, Robet masih berulah dan hampir dikeluarkan dari sekolah.

"Di situ titik balik Robet. Di situ dia mulai belajar multimedia dan barang-barang elektronik. Bahkan dengar dari cerita, Robet itu pernha ngerusak alat-alat elektronik karena nggak tahu cara makainya. Sampai akhirnya kini dia bertransformasi menjadi kepala divisi multimedia di Indonesia," ujar Ajil kepada Indozone.

Karakter Sheren yang diperankan Rania Putrisari

-
Rania Putrisari sebagai Sheren saat berkunjung ke kantor Indozone, Jakarta, Rabu (15/1/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Karakter Sheren digambarkan oleh rania sebagai karakter kuat dan tangguh. Baik secara vokal maupun kemauan. Bisa dikatakan karakter kerasnya hanya bisa ditaklukkan oleh satu orang di sekolah SPI.

"Koh Jul sendiri bilang Sheren ini kayak macan betina. Hanya Koh Jul sendiri yang bisa menenangkan dia. Karena Sheren ini orangnya tegas dan bisa ngurus apa aja. Kalau dikasih tugas, ya udah dia itu bisa ngurus itu semua," ujar Rania.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X