Ternyata film kontroversian Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI pernah meraih dua Piala Citra dari Festival Film Indonesia (FFI) di tahun 1984 dan 1985 silam.
Setidaknya ada dua kategori yang berhasil diraih untuk film kontroversial tersebut. Yaitu Skenario Adaptasi Terbaik di tahun dan Film Terlaris.
Seperti yang diketahui, film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI atau hanya Pengkhianatan G 30 S PKI disebut film dokudrama yang dirilis tahun 1984 silam. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, diproduseri oleh G. Dwipayana, dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa.
Mengutip Wikipedia, film ini diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp800 juta kala itu, film ini disponsori oleh pemerintahan Orde Baru Soeharto.
Baca Juga: Sipnosis Penumpasan Pengkhianatan G30 S PKI: Film Kontroversial, Diduga Alat Propaganda
Film ini dibuat berdasarkan pada versi resmi menurut pemerintah kala itu dari peristiwa "Gerakan 30 September" atau "G30S" yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, yang menggambarkan peristiwa kudeta ini didalangi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI menerima tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 1984, memenangkan satu penghargaan Citra untuk Skenario Terbaik.
Film ini kalah dalam empat kategori, sebagai Sutradara Terbaik, Sinematografi Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Penataan Musik Terbaik, oleh film Budak Nafsu karya Sjumandjaja, sementara Ponirah terpidana karya Slamet Rahardjo memenangi Penataan Artistik Terbaik.
Pada Festival Film Indonesia 1985 Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI menerima Piala Antemas (Penghargaan Khusus) sebagai Film Unggulan Terlaris periode 1984-1985.
