Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan segera menerbitkan panduan agar industri film Indonesia yang sempat vakum akibat virus corona dapat normal kembali.
"Dalam waktu dekat akan mengeluarkan panduan yang membantu berjalannya kembali produksi film," kata Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Josua Puji Mulia Simanjuntak di Jakarta, dikutip dari Antara pada Selasa (7/7/2020).
Josua berharap bioskop-bioskop dapat mengikuti langkah yang sama dengan aktivitas di berbagai aspek lain seperti tempat makan atau pusat perbelanjaan yang berangsur pulih dan memasuki fase new normal.
Sehingga film-film Indonesia dapat kembali disaksikan di layar lebar namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Masuk kepada adaptasi new normal, jadi orang bisa kembali ke bioskop," katanya.
Proses pengambilan gambar yang melibatkan banyak orang merupakah salah satu yang dihindari di tengah wabah virus corona.
Dia pun menyambut baik masukan-masukan lain yang bisa menjadi solusi distribusi film di tengah fase normal baru, seperti menonton film dengan konsep "drive in" dari dalam mobil.
Insan perfilman di Indonesia menyiasati pembatasan jarak dengan berbagai adaptasi dan inovasi.
Seperti Reza Rahadian yang baru-baru ini memproduksi sebuah web series berjudul "Sementara Selamanya".
Dia melakukan proses produksi dengan peralatan sederhana demi menghindari keramaian .
Reza juga mempekerjakan sedikit kru di lokasi syuting, itu pun secara bergantian, tidak seperti pembuatan film besar yang bisa melibatkan 80-120 orang kru.
Menurut Reza ini adalah salah satu cara baru dalam menyambut normal baru agar industri film bisa tetap bergerak dan menghasilkan karya walau di tengah pandemi COVID-19.
"Ini waktu yang tepat untuk adaptasi dan berpikir untuk cara apa yang tepat," ujar Reza dalam peluncuran Festival Film Indonesia 2020 secara virtual, Selasa (16/6/2020).
