'Goal!' (2006), Kisah Perjuangan Pesepakbola Bergabung ke Klub Besar Newcastle United

- Senin, 11 Oktober 2021 | 15:32 WIB
Poster film Goal!. (Rotten Tomatoes)
Poster film Goal!. (Rotten Tomatoes)

Seberapa keras kah kamu menggapai impian hidup? Hingga bertumpah darah? Atau justru malah merelakan suatu hal untuk mencapai keinginan dari dalam diri kita? Pertanyaan ini lah yang menjadi dasar untuk kamu menyaksikan film "Goal!" ini.

Film ini mengisahkan tentang perjuangan pesepakbola, Santiago Munez diperankan oleh Kuno Becker yang bergelut di dunia sepak bola hingga tergabung dalam klub Newcastle United.

Diproduksi tahun 2005, film ini berhasil mencuri perhatian untuk para generasi meraih mimpi mereka masing-masing. Sutradara Danny Cannon tampaknya berhasil membius film ini menjadi motivasi para anak muda.

Tak hanya itu, beberapa bintang sepakbola kenamaan dunia, seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Raul dan kapten kesebelasan Newcastle, Alan Shearer juga turut serta memerankan beberapa adegan di film ini.

Semua itu bermula dari kisah perjalanan Santiago Munez yang sudah merantau sejak usia 10 tahun dari tempat asalnya di Meksiko untuk mengadu nasib di Amerika Serikat.

Baca Juga: Sinopsis Transcendence, Ketika Johnny Depp Menjadi Sebuah Komputer

Munez memiliki impian ingin menjadi seorang pesepakbola, namun semua impian Santiago dianggap sang ayah sebagai angan-angan kosong belaka. Menurutnya ia cuma ditakdirkan untuk menjadi pekerja rendahan, tak lebih dari itu.

Bakat yang ia miliki akhirnya dibiarkan tidak terasah dan hanya dijadikan sebagai hobi untuk mengisi kesenangan di waktu luang.

Namun nasibnya berubah ketika bertemu dengan Brit Glen Foy (Stephen Dillane), seorang pelatih sepak bola asal Inggris melihat kemampuan Santiago saat bermain dalam sebuah pertandingan lokal.

Ia menilai ada potensi seorang bintang lapangan hijau di dalam diri Santiago. Akhirnya Brit pun menawari Santiago untuk meneken kontrak bermain di salah satu klub sepakbola terbesar Inggris, Newcastle United. Dari sini permasalahan pun muncul, dimana ia harus memilih antara keinginananya atau keluarga.

Keteguhan dan tekadnya meraih cita-cita pun membuatnya memilih ikut tergabung ke klub terkenal itu dan hidup terasing di Inggris. Ia hanya memegang teguh prinsipnya dimana sepak bola sudah dianggap seperti "agama" disana.

Ia pun harus berjuang keras untuk meyakinkan bahwa dirinya layak bersanding dengan para pemain tangguh berkelas internasional.
Tak ayal, lapangan berlumpur, terpaan hujan dan angin, serta gertakan dari rekan-rekan satu timnya menjadi sebuah batu loncatan yang harus dilalui untuk mencapai semua tujuan itu.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X