Serial Killer Madoff: Penipu Skema Ponzi hingga Capai Kerugian 975 Miliar

- Jumat, 27 Januari 2023 | 23:20 WIB
Madoff (IMDb)
Madoff (IMDb)

Berbeda dengan serial killer lainnya. Please, Introduce Bernie Madoff, seorang American Financial Killer yang berhasil menipu ribuan investor melalui skema ponzi secara besar-besaran dengan perkiraan kerugian mencapai USD 65 miliar atau sekitar Rp975 miliar lebih. 

Sosok Bernie Madoff merupakan seorang penasihat investasi Wall Street, dirinya menjadi terkenal karena berhasil mengoperasikan skema ponzi terbesar dalam sejarah. Tapi, pada 2008 polisi mulai menemukan penipuan besar-besaran yang dilakukan selama hampir 20 tahun. 

-
Madoff (IMDb)

Di episode pertamanya menceritakan tentang awal mulai Madoff mencari peluang dengan melakukan perdagangan saham serta menjadi penasihat investor ilegal di awal tahun 60-an bersama istrinya, Ruth. Saat menjalankan bisnisnya, ia mendapat bantuan modal dari sang ayah mertua yang juga sekaligus membantunya untuk membayar kembali kepada para investor karena dia merugi.

Berkaca dari kegagalan sang ayah, Madoff tak ingin dicap sebagai orang yang gagal. Sejak saat itu, ia lebih memilih untuk membohongi para investor daripada gagal.

-
Madoff (IMDb)

Selain menjalankan bisnis tersebut, Madoff juga mempelopori penggunaan komputer pertama kali yang dikembangkan bersama saudaranya, Peter, untuk mempercepat perdagangan. Bahkan hingga diadaptasi oleh bursa perdagangan NASDAQ sebagai sistem perdagangan elektronik hingga saat ini. Madoff pun kemudian didapuk menjadi ketua bursa NASDAQ pada 1990.

Tak hanya itu saja, ia kemudian juga bekerja sebagai “pembuat pasar” yang berfungsi sebagai perantara dalam perdagangan saham. Ia juga yang mempelopori penggunaan komputer pertama kali untuk mempercepat perdagangan. Bahkan, ia adalah salah satu dari beberapa pembuat pasar yang tetap berdiri ditengah krisis pasar saham Black Monday 1987.

-
Madoff (IMDb)

Hebatnya, ia termasuk sosok yang dihormati di Wall Street sehingga sempat menjabat sebagai ketua dewan direksi National Association of Securities Dealers (NASD), yakni sebuah perusahaan yang mengatur industri sekuritas. Luar biasa bukan?

Dalam menjalankan bisnis kotornya, ia menarik investor dengan menjanjikan pengembalian investasi yang sangat tinggi. Tapi nyatanya, ketika para investor menyerahkan uang mereka, Madoff hanya menyimpannya di rekening pribadi di Chase Manhattan Bank. 

-
Madoff (IMDb)

Ia menggunakan siasat skema ponzi alias investasi bodong, dimana uang para investor tidak pernah benar-benar ia investasikan. Sebaliknya, ia menggunakan uang dari para pemilik usaha kecil, pekerja, badan amal bahkan hingga miliarder untuk membayar pengembalian investor sebelumnya. Sementara sisanya untuk menghidupi kemewahan yang dimilikinya.

Korbannya termasuk beberapa nama besar seperti Steven Spielberg, aktor Kevin Bacon, hingga pewaris L'Oreal Liliane Bettencourt. Lainnya termasuk para investor kecil yang menginvestasikan dana pensiun dan tabungan hidup mereka.

-
Madoff (IMDb)

Tapi semuanya berantakan sekitar 2008, ketika krisis keuangan global melanda sehingga beberapa investornya ingin menarik dan menguangkan keuntungan mereka yang mencapai sekitar USD 7 miliar. Sayangnya, hari itu menjadi kesialan baginya karena Madoff tidak mempunyai uang sebesar itu. 

Meski memang, para investor awal mengakui jumlah keuntungan yang mereka peroleh sangatlah besar tapi pada akhirnya para korban tidak hanya kehilangan harta dan tidak dapat menjalani hidup. Mereka tidak bisa membayar uang sekolah hingga cicilan rumah, bahkan tidak sedikit dari para investor yang terpaksa kehilangan rumahnya karena semua dana tabungan yang dimiliki diinvestasikan pada Madoff. 

Lucunya, bagaimana kejahatan seperti ini tidak terdeteksi selama bertahun-tahun? Padahal sekitar 1992, beberapa investor mendesak Komisi Sekuritas dan Bursa untuk menyelidiki praktik bisnis kotor sang psikopat Madoff, tapi sayangnya mereka gagal mengungkapkan penipuan tersebut.

Kejahatannya ini kemudian diungkapkan kepada pihak berwenang oleh dua putra Madoff yang tidak terlibat dalam skema tersebut, yaitu Mark dan Andrew pada 2008. Penipuan ini sekaligus mengungkap kegagalan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat karena dinilai lalai dalam melakukan pemeriksaan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X