Industri operasi plastik di Korea Selatan memang menjadi sorotan dunia sejak beberapa tahun terakhir. Menurut data dari International Society of Aesthetic Plastic Surgery, Korea Selatan bahkan menjadi negara dengan rasio operasi plastik tertinggi di dunia.
Fenomena ini nggak lepas dari perhatian industri hiburan Korea Selatan, di mana film-film dan drama televisi dengan latar belakang kecantikan dan operasi plastik semakin banyak diproduksi. Salah satu film terbaru yang mengangkat tema ini adalah Men of Plastic.
Baca Juga: Sibuk Banget, Ma Dong Seok Sudah Menikah dengan Ye Jung Hwa Gak Pakai Resepsi
Berikut 3 fakta menarik tentang film Men of Plastic:
1. Diperankan Ma Dong Seok
Setelah kesuksesan film The Roundup, Ma Dong Seok kembali membintangi film ini sebagai karakter utama bernama Dae Guk. Dae Guk lahir dan besar di Apgujeong-dong, wilayah yang terkenal dengan klinik bedah plastik dan perawatan kulit di Distrik Gangnam.
Dalam film Men of Plastic, Dae Guk memutuskan untuk memulai usaha operasi plastik sendiri setelah terinspirasi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Film ini mengangkat tema industri operasi plastik di Korea Selatan, dan menghadirkan banyak adegan komedi.
Ma Dong Seok sendiri merupakan aktor yang telah memerankan berbagai karakter dalam film dan drama, antara lain Along With the Gods, Ashfall, Train to Busan, The Flu, dan Team Bulldog, Bad Guys.
Pada tahun 2019, ia juga berhasil memulai debut Hollywood dengan bergabung dalam Marvel Cinematic Universe sebagai tokoh superhero kuat bernama Gilgamesh dalam film Eternals. Dalam film tersebut, Ma Dong Seok juga beradu akting dengan bintang papan atas seperti Angelina Jolie dan Salma Hayek.
Kiprahnya yang sukses di industri hiburan membuat Ma Dong Seok semakin dikenal oleh masyarakat. Tentunya, penampilan dan aktingnya dalam film Men of Plastic akan menjadi tontonan yang menarik bagi para penggemar film Korea Selatan.
2. Angkat Isu Industri Operasi Plastik
Men of Plastic merupakan film yang mengangkat isu serius tentang industri operasi plastik di Korea Selatan dengan mengemasnya dalam alur komedi. Apgujeong-dong, wilayah yang sudah lama dikenal sebagai pusat kecantikan Asia, menjadi latar utama dalam film ini. Melalui kisah dari sudut pandang orang-orang yang haus uang, Men of Plastic membawa penonton untuk melihat betapa menguntungkannya bisnis operasi plastik di masa kini.
Film ini berfokus pada seorang pengusaha ambisius bernama Dae Guk, yang memiliki ide untuk membuka klinik operasi plastik di Apgujeong-dong. Bersama dengan ahli bedah plastik yang lisensi medisnya telah ditangguhkan, Ji Woo, mereka membangun klinik di gedung 15 lantai. Namun, kontroversi dan masalah terus menghantui bisnis mereka, seperti penipuan, praktik ilegal, penggantian ahli bedah tanpa izin pasien, dan lainnya.
Men of Plastic mengajak penonton untuk merenungkan permasalahan di balik industri kecantikan yang semakin berkembang di Korea Selatan dan negara-negara lain. Film ini juga memberikan insight tentang betapa sulitnya melakukan adegan komedi di tengah tema yang serius. Jung Kyung Ho, yang berperan sebagai Ji Woo, mengungkapkan betapa pentingnya kepercayaan diri dalam membawakan adegan komedi yang sukses.
Melalui film Men of Plastic, kita dapat melihat bagaimana industri operasi plastik dapat memiliki dampak yang besar pada masyarakat dan budaya. Film ini mengingatkan kita untuk berpikir kritis tentang standar kecantikan yang sering kali tidak realistis dan berbahaya bagi kesehatan.
3. Menggelitik Tawa hingga Membuka Mata
Men of Plastic merupakan film yang menggabungkan tema serius dan komedi, sehingga para penonton dapat merasakan sensasi yang berbeda saat menontonnya. Dalam film ini, terdapat adegan komedi yang cukup menarik perhatian, salah satunya yang diperankan oleh Jung Kyung Ho sebagai Ji Woo.
Meskipun adegan komedi terlihat sederhana, Jung Kyung Ho mengungkapkan bahwa sebenarnya sulit untuk melakukan adegan tersebut. Pasalnya, seorang aktor harus memastikan bahwa apa yang dianggap sebagai komedi juga dianggap lucu oleh penonton. Hal ini membuat Jung Kyung Ho menyadari betapa sulitnya menjadi seorang komedian.
