Dokumenter Netflix, In The Name of God: A Holy Betrayal telah mengungkap para pemimpin sekte sesat bermasalah di Korea, salah satunya pemimpin gereja JMS (Misi Injil Kristen), Jeong Myeong Seok.
Setelah adanya dokumenter ini, berada di manakah Jeong Myeong Seok?
Jung Myeong Seok mendirikan JMS atau Providence Chruch pada 1974, di mana dia mengaku sebagai Mesias dan mencuci otak para pengikutnya untuk mempercayai semua yang dikatakannya.
Dia memanfaatkan posisinya sebagai pemimpin sekte untuk melakukan memikat pengikut perempuan. Dengan kedok memberkati atau pemeriksaan kesehatan, dia pun melakukan pelecehan seksual terhadap para pengikut perempuan.
Baca Juga: Netflix Lindungi Sutradara Dokumenter Terbaru Usai Dapat Ancaman dari Pengikut Sekte Sesat
Jung Myeong Seok Kabur dari Korea Selatan
Pada 1999, Jung Myeong Seok melarikan diri dari Korea Selatan setelah aksi kejahatannya terungkap. Namun saat itu, dia terus mengincar pengikut perempuan dengan melakukan perjalanan ke China, Jepang, Hong Kong dan Taiwan.
Pada 2008, dia kembali ke negaranya untuk menghadapi serangkaian tuduhan aksi kejahatan, termasuk empat tuduhan aksi pemerkosaan oleh Mahkamah Agung Korea dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.
Sementara itu, pihak gereja terus menutupi kesalahannya dan menganggap apa yang telah dilakukan oleh Jung Myeong Seok bukan suatu kesalahan hingga dia dibebaskan pada 2018.
Jung Myeong Seok sempat ditangkap polisi
Dia kembali ditangkap pada Oktober 2022 setelah kesaksian seorang mantan pengikutnya, Maple Yip asal Hong Kong pada Maret 2022.
Yip setelah kabur dari JMS dan pulang ke Hong Kong, dia kembali ke Korea untuk melakukan konferensi pers mengungkap aksi kejahatan yang telah dilakukan Jung Myeong Seok.
Dari konferensi pers itu, dia ditangkap karena diduga telah melakukan penyerangan dan pelecehan seksual terhadap seorang pengikut asal Australia.
Baca Juga: Sosok Maple Yip, Cewek Cantik Bongkar Sekte Sesat di "In the Name of God: A Holy Betrayal"
Jung Myeong Seok sedang berada di penjara
Jung Myeong Seok saat ini diyakini sedang mendekam di penjara sembari menunggu lanjutan persidangannya.
Sementara itu, gereja Misi Injil Kristen terus menutup kesalahan dan mendukung pemimpin mereka, termasuk di laman resmi gereja.
