Samuel L. Jackson berpikir dia seharusnya memenangkan Oscar untuk penampilannya di film "Pulp Fiction" karya Quentin Tarantino.
Film ini dinominasikan untuk tujuh Piala Oscar, termasuk kategori Film Terbaik. Namun, hanya membawa piala kategori Skenario Asli Terbaik.
Jackson dalam film tersebut memerankan Jules Winnfield, seorang pembunuh bayaran. Meski dinominasikan sebagai Aktor Pendukung Terbaik, tetapi ia kalah dari Martin Landau.
Dilansir Screen Rant, Rabu (2/3/2022), penampilan Jackson di "Pulp Fiction" telah menjadi pilar tersendiri dalam dunia perfilman.
Karakter yang diperankannya, Jules Winnfield adalah seorang pembunuh bayaran yang mengalami transformasi etis.
Pada awalnya, Jules senang memegang pakaian pembunuh yang saleh, dengan bebas mengutip ayat-ayat Alkitab sambil memegang senjatanya.
Jules bekerja untuk Marsellus Wallace (Ving Rhames) dan melakukan hit dengan Vincent Vega (John Travolta) sambil menunjukkan kecerdasannya.
Jules nyaris menghindari kematian, yang memulai transformasinya, menyadari bahwa dia tidak bisa menjadi pembunuh lagi karena diselamatkan Tuhan.
Penggemar memberikan banyak pujian untuk penampilan Samuel L. Jackson dalam film tersebut. Benar-benar menghidupkan karakter dan memberi kesan bagi penonton.
Sementara itu, baru-baru ini Jackson membagikan perasaannya karena tidak dapat membawa pulang penghargaan Aktor Pendukung Terbaik Oscar pada film tersebut.
"Saya seharusnya memenangkan satu. Tapi Oscar tidak memberikan kursi kepada saya dengan pekerjaan saya. Saya adalah orang yang mengatakan omong kosong yang ada di T-Shirt. Mereka seharusnya mendapatkan Oscar untuk film paling populer, karena itulah bisnisnya," kata Jackson.
Samuel L. Jackson menjadi salah satu aktor yang paling laris sepanjang masa. Di tahun 2021, dia telah menghasilkan 5,7 miliar dollar (Rp81 triliun) melalui film-filmnya.
