Satu lagi film thriller antara kepolisian melawan seorang psikopat gila yang mempunyai sejuta cara untuk meneror dan membunuh korban. “Luther: The Fallen Sun” adalah lanjutan dari serial sebelumnya yang tayang tahun pada tahun 2010, diperankan oleh Idris Elba.
Lewat film standalone saga terbarunya kali ini, menceritakan tentang seorang detektif bernama John Luther yang tengah menyelidiki kasus orang hilang dan pembunuhan aneh yang dilakukan oleh seorang maniak. Lewat siaran langsungnya, sang pelaku memperlihatkan para korbannya yang tengah disiksa.
Sinopsis “Luther: The Fallen Sun”
Saat tengah menyelidiki kasus hilangnya seorang anak laki-laki bernama Callum Aldrich, detektif John Luther (Idris Elba) justru terjebak dalam permainan seorang maniak psikopat bernama David Robey (Andy Serkis) yang dengan sengaja menargetkan dirinya.
Pada akhirnya, Luther pun ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan wewenang demi menangkap penjahat. Ia pun masuk ke dalam penjara, sementara kasusnya diambil alih oleh detektif Odette Raine (Cynthia Erivo).
Tidak seperti film thriller-mystery kebanyakan, “Luther: The Fallen Sun” justru memperlihatkan karakter antagonis sejak awal, sehingga penonton tak perlu lagi menebaknya. David Robey adalah seorang maniak yang menjual masa lalu manusia untuk menakut-nakuti mereka akan kesalahan yang pernah mereka buat.
Dengan menggunakan ‘senjata’ ini, ia kemudian memberikan ancaman pada tiap korbannya sehingga mereka mau menerima atau bahkan melakukan sebuah hukuman yang ditentukan melalui sebuah voting siaran langsung.
Robey menggunakan koneksi internet untuk mencari target buruannya secara acak.
Dia dan timnya kemudian mengakses hal-hal pribadi korbannya yang dianggap cocok sebagai target. Robey menganggap, para korban ini patut diberikan pelajaran atas ‘dosa-dosa’ yang mereka lakukan.
Parahnya, Robey pun mengirimkan blackmail pada keluarga korban dan juga Luther demi menakut-nakuti dan membuat situasi menjadi kian menggila. Teror tersebut pun berhasil membawa ketakutan pada warga London.
Di satu sisi, Luther yang nggak bisa berdiam diri dan menonton kegilaan tersebut merencanakan misi kabur dari penjara demi menangkap bahkan membunuh pelaku. Meski karirnya terancam, ia tak lagi peduli selama pelaku pembunuh berantai tersebut berhasil ditangkap dan diadili.
Saat dirinya berhasil kabur, dari situlah pengejaran dimulai. Ia mulai mempelajari gerak gerik rencana serta motif Robey dalam memilih korbannya. Sementara itu, istri Robey yang selama ini diketahui meninggal akibat kebakaran, nyatanya berhasil selamat dan menjadi kunci untuk menjatuhkan Robey atas tindakan sadisnya. Akankah Luther berhasil menghentikan rencana sadis Robey setelahnya?
Karakter villain yang mirip dengan film "Saw"
Karakter villain di sini, yakni David Robey hampir mirip dengan karakter utama dalam film “Saw” yang memberikan hukuman pada orang-orang yang dianggapnya sebagai pendosa.
Berlatar belakang rasa sakit hatinya pada manusia, ia kemudian menganggap dirinya sebagai tokoh sentral yang mempunyai hak untuk menghukum para korbannya.
Bedanya, karakter Jigsaw memaksa korban-korbannya untuk mengikuti sebuah permainan yang memberikan kesempatan mereka untuk lolos dari kematian, meski kecil kemungkinannya.
Selain itu, tempat eksekusi dilakukan di sebuah tempat tertutup di antah berantah yang sulit dijangkau polisi. Sedangkan karakter Robey dengan sengaja mengeksekusi para korbannya di tempat umum sehingga bisa disaksikan banyak mata dan menyebar ketakutan bagi masyarakat.
