‘Darlings’ merupakan film Bollywood yang diperankan oleh Alia Bhatt sebagai tokoh utama. Dalam film ini Alia Bhatt berperan sebagai Badru, sosok perempuan yang memiliki mimpi besar.
Ia menikah dengan seorang laki-laki PNS. Saat pacaran Badru yakin pacarnya adalah orang baik dan pantas dijadikan suami. Kenyataan tersebut berbanding terbalik ketika mereka menikah.
Sang suami menjadi pecandu alkohol, tempramen, dan suka main tangan. Kesalahan kecil seperti ada batu di nasi yang ia makan pun membuat dirinya emosi dan mencekik Badru.
Badru yang terbiasa menerima perlakuan seperti itu hanya marah sesaat. Namun ia akan memaafkan kembali sang suami, karena ia yakin suaminya mencintainya dan suatu saat akan berubah.
Ia mewajarkan tindakan sang suami dan menganggap dirinya layak menerima perlakuan seperti itu. Berbeda dengan sang ibu yang emosi mendengar anaknya diperlakukan seperti itu.
Bahkan ibunya menyuruh Badru untuk menceraikan sang suami dan membalas dendam, namun Badru tidak mau karena ia mencintai suaminya. Film ‘Darlings’ ini benar-benar memperlihatkan bagaimana korban KDRT tidak mudah lepas dari situasi tersebut.
Pemikiran yang sudah tertanam dengan mendarah daging membuat mereka tidak bisa berfikir dengan rasional dan menganggap hal tersebut bisa berubah.
Pada kasus Badru, ia yakin suaminya bisa berubah jika berhenti minum. Namun ternyata walaupun sang suami berhenti minum, sikapnya tetap tak berubah. Ia tetap menjadi suami kasar yang suka memukul Badru.
Suami Badru juga merupakan penggambaran laki-laki dengan maskulinitas rapuh. Ia takut Badru menjadi berdaya dan tidak bergantung padanya sehingga ia melarang Badru menggunakan handphone. Tak hanya itu Badru juga dilarang ikut campur masalah rumah mereka yang akan dibangun ulang.
Badru hanya disuruh melayani dirinya dengan tanpa rasa bersalah setelah memukuli. Seringkali ia juga victim blaming yang membuat Badru merasa bersalah sehingga kembali memaafkannya.
Tak hanya itu, suami Badru juga gambaran orang yang sangat manipulatif. Dimana ia selalu berhasil memanipulasi Badru terkait kelakuannya, ia selalu berkata bahwa ia mencintai Badru, karena jika ia tak mencintai Badru maka ia tak mungkin memukul Badru.
Bahkan ketika pada awalnya Badru yakin untuk membuat laporan ke polisi bersama ibunya untuk membalas perbuatan sang suami, namun lagi-lagi setelah berbicara dengan sang suami ia kembali menjadi luluh dan tidak jadi memenjarakan sang suami.
Bahkan sang suami curiga Badru dihasut ibunya sehingga ia juga memukul ibu Badru. Mungkin penonton akan merasa kesal akan film ini dan karakter Badru yang terkesan ‘bodoh’. Namun, film ini terasa sangat nyata dan sangat relate dengan korban KDRT di dunia nyata.
Bagi mereka butuh waktu lama untuk sadar bahwa perbuatan kasar tersebut tidak bisa berubah lalu berani keluar dari hubungan toxic itu. Sebagian dari mereka bahkan memilih untuk tinggal karena anggapan masyarakat yang membuat perempuan takut untuk bercerai walaupun ia menjadi korban KDRT selama bertahun-tahun.
