Ironi Industri Film AS: Oscar Siap Digelar Mewah, Nasib Bioskop Malah Hampir Bangkrut

- Sabtu, 24 April 2021 | 09:53 WIB
Kondisi Bioskop Empire theater di San Francisco, California, AS. (REUTERS/Nathan Frandino
Kondisi Bioskop Empire theater di San Francisco, California, AS. (REUTERS/Nathan Frandino

Ajang bergengsi Academy Awards atau Piala Oscar rencananya akan digelar Minggu (24/4/2021), dengan deretan artis dan film-film yang beredar sepanjang tahun lalu.

Namun di balik rencana kemegahan tersebut, terbesit luka dari beberapa bioskop yang mengalami masalah ketika pandemi Covid-19 karena harus ditutup sehingga tak ada pemasukan.

Melansir Reuters, pada Academy Awards nanti industri film akan"menjelaskan mengapa sinema penting, sekaligus mengakui bahwa pandemi merupakan hal yang sulit untuk industri tersebut, seperti yang dikatakan produser Stacey Sher. 

"Kami juga harus memperjuangkan sinema dan kecintaan kami terhadapnya dan cara film itu membuat kami melewati banyak hal," katanya.

Namun, salah satu kesulitannya tentu dengan banyaknya bioskop yang tutup. Kendati, beberapa bioskop besar kembali buka dengan protokol dan jumlah yang dibatasi.

Sekitar 58 persen teater telah dibuka kembali di Amerika Serikat dan Kanada, sebagian besar dibatasi hingga kapasitas 50 persen atau kurang. 

Operator terbesar, seperti AMC (AMC.N), Cinemark (CNK.N) dan Cineworld (CINE.L) - menguasai sekitar setengah dari keseluruhan pasar. Namun ada beberapa bioskop kecil tidak memiliki kesempatan yang sama dengan bioskop besar 

Baca Juga: Parlemen Inggris Menyatakan Tindakan China Terhadap Uighur Sebagai 'Genosida'

Salah satunya bioskop Empire di San Francisco. Bioskop yang telah menayangkan film sejak era film bisu itu mendapat pemberitahuan pada bulan Februari bahwa bioskop tersebut ditutup secara permanen karena dampak Covid-19. 

-
Kondisi Empire yang sepi. (REUTERS/Nathan Frandino).

Selain itu, jaringan delapan bioskop di New England mengatakan tidak akan dibuka kembali. Nasib yang sama menimpa rumah seni Houston yang dicintai oleh sutradara Richard Linklater.

Dan yang mengejutkan Hollywood, lebih dari 300 layar yang dijalankan oleh Teater Pasifik yang berbasis di Los Angeles juga mengalami nasib yang suram. Termasuk Cinerama Dome, sebuah landmark yang menyelenggarakan beberapa pemutaran perdana film karpet merah.

Setelah setahun ditutup, bioskop menghadapi tagihan sewa yang ditangguhkan ditambah fokus perusahaan media untuk menarik pelanggan ke layanan streaming. Hingga seperempat dari sekitar 40.000 layar di Amerika Serikat dapat menghilang dalam beberapa tahun mendatang, kata analis dari Wedbush Securities, Michael Pachter.

Sementara itu, pembuat film Hollywood ingin bioskop berkembang pesat. Salah satunya sutradara James Caneron yang membandingkan nikmatnya nonton di bioskop ketimbang di layanan streaming.

"Bioskop satu-satunya tempat di mana seni mendominasi. Saat Anda menonton sesuatu saat streaming, orang lain di ruangan dengan Anda dipersilakan untuk menyela, berhenti sebentar untuk pergi ke kamar mandi, untuk mengirim pesan," kata sutradara "Avatar" tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X