Sutradara James Cameron mengatakan sangat butuh jutaan liter air untuk proses syuting film Avatar 2. Setidaknya ia butuh 3,4 juta liter air agar pembuatan film semakin realistis.
Seperti yang kita ketahui, James Cameron bukanlah sutradara 'kacangan'. Ia bahkan ogah menggunakan teknologi yang ada untuk membuat sebuah film, seperti pembuatan film Avatar 2 ini.
Padahal untuk pengambilan gambar di air, bisa saja menggunakan teknologi motion capture di luar air dan para pemain nantinya digantung melayang sehingga terlihat sedang berada di air. Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh sang sutradara.
"Aku bilang ke timku, itu nggak akan terlihat nyata," kata James Cameron dalam wawancara dengan Entertainment Weekly.
Sebelumnya para tim telah menyarankan James untuk menggunakan teknik dry for wet seperti yang dijelaskan di atas. Namun sutradara Titanic tersebut menolaknya karena akan menghilangkan esensi nyata sesuai yang dipikirkannya.
Demi 'membungkam' para tim, ia pun mencoba mengambil gambar di luar air dan membandingkan gambar yang diambil di dalam air. Dan benar saja, hal itu sangat jauh berbeda dan 'berhasil membungkam' para tim untuk tak menyarankan apa yang bukan di pikirannya.
"Aku membiarkan mereka melakukan tes, kami merekam gambar dengan teknik dry for wet (pemain digantung agar terlihat melayang) lalu kami juga merekam gambar di dalam air. Hasilnya sama sekali nggak mendekati (satu sama lain)," katanya.
Selanjutnya syuting film ini pun dilakukan di sebuah tempat yang berisikan 3,4 juta liter air atau setara dengan 900 ribu galon. Walau jumlahnya terlihat besar, namun tak lebih banyak dari Titanic yang membutuhkan 17 juta galon air atau puluhan juta liter air.