Film 'Gundala', Bukti Indonesia Mampu Bermain di Genre Superhero

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 13:05 WIB
photo/Instagram/@jokoanwar
photo/Instagram/@jokoanwar

Film "Gundala" adalah salah satu film yang paling ditunggu kehadirannya di Tanah Air. Selain menampilkan para mega bintang, film ini digadang-gadang akan menjadi pintu pembuka bagi kesuksesan film bertema superhero lokal lainnya.

Film yang disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Joko Anwar ini bercerita tentang Sancaka, diperankan oleh Abimana Aryasatya, yang hidup di jalanan sejak orangtuanya meninggal. Menjalani kehidupan berat, Sancaka bertahan hidup dengan memikirkan keselamatannya sendiri dan tidak ikut campur urusan orang lain.

-
photo/Instagram/@jokoanwar

Ketika keadaan kota semakin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negeri, Sancaka harus memutuskan apakah dia terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan bagi mereka yang tertindas.

Sebuah Pembuktian Jadi Film Seru tentang Kemanusiaan

Dengan kehadiran film terbarunya ini, Joko Anwar akhirnya mampu membuktikan janjinya bahwa "Gundala" menyajikan film aksi yang tidak hanya seru, tapi juga menggugah hati. Itu dikarenakan banyak hal-hal tentang kemanusiaan yang dibicarakan dalam film ini.

Dari segi cerita, tak hanya konflik antara si baik dan si buruk, namun drama tentang rasa cinta, hubungan orangtua dan anak serta kepedulian terhadap penindasan, dibangun dengan apik oleh Joko Anwar melalui alur cerita yang sangat nyaman untuk dinikmati.

-
photo/Instagram/@jokoanwar

Romantisme ibu dan anak, kerinduan akan kasih sayang orangtua sebenarnya menjadi fokus dan latar dalam film "Gundala". Hal lainnya dalam film ini, rata-rata tokoh adalah barisan orang yang pernah mengalami luka karena masalah keluarga.

Pemilihan kata serta penempatan adegan per adegan sukses membuat penonton dapat menentukan dan mengingat bagian mana yang menjadi favorit mereka. Belum lagi, adegan pertarungan yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Film Indonesia Pertama dengan Teknologi Suara Dolby Atmos

Jika berbicara soal pembuktian, masalah teknologi yang digunakan dalam "Gundala" tidak boleh dilewatkan. Sebagai film laga, apalagi Sancaka diceritakan mendapatkan kekuatan dari petir, tentu tak luput dari masalah efek. 

Berbeda dengan film superhero lokal lain yang pernah rilis sebelumnya. Penggunaan efek kilat, imbas pukulan atau lemparan maut terasa begitu nyata tanpa gambaran berlebih. "Gundala" juga menggunakan tata suara Dolby Atmos sehingga penonton bisa mendengar suara film dengan lebih nyata dan lebih detail.

-
photo/Instagram/@jokoanwar

Yang menarik lagi, Joko memilih untuk tidak menggunakan kunci kroma atau teknik penggabungan dua gambar, foto ataupun video, dengan salah satu warna dalam obyek dihilangkan. Teknik itu masih memungkinkan gambar di sisi belakang tetap terlihat. Kunci kroma disebut juga layar hijau (green screen). Alih-alih memakai kunci kroma, dia lebih memilih untuk syuting di 70 lokasi berbeda untuk mendapatkan gambar yang terbaik.

Untuk teknik pengambilan gambar, "Gundala" juga wajib diberi acungan jempol. Joko menggandeng Ical Tanjung sebagai penanggung jawab tata kamera yang pernah memenangkan Piala Citra. Angle-angle yang dipilih begitu dinamis dan tidak mengganggu pandangan, belum lagi nuansa warna yang digunakan cukup membuat mata nyaman.

Bertabur Mega Bintang Tanah Air

Patriot pertama dari Jagat Sinema Bumilangit ini menampilkan sejumlah mega bintang Tanah Air. Di antaranya,  Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Tara Basro, Ario Bayu, Rio Dewanto, Marissa Anita, Muzakki Ramdhan, Cecep Arif Rahman, Lukman Sardi, Faris Fadjar, Hannah Al Rashid, Kelly Tandiono, Andrew Sulaiman, Asmara Abigail, Zidni Hakim, Putri Ayudya, Dimas Danang, Ari Tulang, Rendra Bagus Pamungkas, Dea Panendra, Della Dartyan, Amink, Kiki Narendra, Aqi Singgih, Arswendy, Indra Brasco, Cornelio Sunny, dan Daniel Adnan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Joko Anwar (@jokoanwar) on

Beberapa aktor dan aktris ada yang hanya mendapatkan sedikit adegan, namun bukan berarti perannya mudah dilupakan. Justru, Joko membuat mereka memiliki momen khusus, bermakna dan membekas di ingatan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X