‘Cafe Minamdang’ merupakan salah satu drama Korea (drakor) terbaru yang tayang di Netflix. Drama ini dibintangi oleh Seo In-guk yang berperan sebagai Nam Han Jun dan Oh Yeon-seo sebagai Han Jae-hui. Selain mereka ada juga Mi-na Kang sebagai Nam Hye-jun, Kwon Soo-Hyeon sebagai Cha Do-won, Jung Ha-Joon sebagai Na Kwang-tae, dan Si-Yang Kwak sebagai Gong Soo-cheol.
Nam Han Jun merupakan seorang mantan profiler kepolisian, akibat suatu kasus ia harus dipenjara dan dipecat dari pekerjaannya. Hal yang sama terjadi pada saudaranya yakni Gong Soo-cheol dan Nam Hye Jun. Lalu mereka membuka Cafe Minamdang yang sebenarnya hanya dijadikan kedok dari usaha asli mereka yakni praktek dukun.
Nam Han Jun menjadi dukun yang terkenal demi mencari orang dibalik kematian sehabatnya dan balas dendam. Ia menghalalkan segala cara demi masuk ke dunia para naratama.
Lalu ia bertemu dengan seorang detektif perempuan bernama Han Jae-hui. Han Jae-hui adalah seorang polisi yang cekatan dan selalu patuh terhadap aturan. Dibalik itu ia ingin balas dendam kepada Nam Han Jun akibat kesalahpahaman di masa lalu.
Keduanya sama-sama ingin mengungkapkan dalang atas kasus di masa lalu yang menimpa mereka, namun dengan cara yang berbeda.
Layaknya di Indonesia yang masih kental akan kepercayaan pada seorang dukun, dalam drakor Cafe Minamdang ini juga sangat disoroti bagaimana para kaum elite yang terbilang sudah modern namun masih sangat percaya dengan dukun. Bahkan mereka akan melakukan apa saja perkataan sang dukun, termasuk membunuh orang lain. Tak hanya para pengusaha, namun politikus juga meminta bantuan dari dukun untuk memenangkan pemilu.
Bagaimana orang-orang kaya tersebut bersatu dan menuruti perintah sang dukun agar tetap bertahan dengan kekuasaannya.
Bahkan untuk dukun seperti Nam Han Jun juga punya banyak klien dari kalangan elite yang percaya kepadanya. Padahal ia menggunakan kecanggihan teknologi dan kemampuannya sebagai seorang profiler untuk menjalani kedok sebagai dukun.
Mereka menganggap dukun benar-benar mendapat petunjuk dari Dewa, sehingga apa yang dikatakan sang dukun akan selalu dianggap benar.
Bahkan sang dukun perempuan berhasil masuk ke lingkaran orang-orang paling berkuasa sehingga sulit menemukannya.
Kalau biasanya dukun digambarkan dengan sangat tradisional, dalam film ini dukun-dukun itu ditampilkan sangat modern dan bahkan masih muda, cantik dan tampan.
Mereka tidak selalu memakai hanbok atau pakaian dukun pada film lainnya, namun menggunakan setelan bermerek mahal.
Film ini benar-benar menggambarkan walaupun dunia sudah mengalami modernisasi dan teknologi yang terus berkembang namun di sebagian lapisan masyarakat kepercayaan akan dukun juga tidak sepenuhnya hilang. Mereka terus hidup berdampingan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
