Fakta Unik 'Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas', Dari Impoten hingga Seluloid

- Sabtu, 20 November 2021 | 10:12 WIB
Ilustrasi film seperti dendam rindu harus dibayar tuntas. (IMDB).
Ilustrasi film seperti dendam rindu harus dibayar tuntas. (IMDB).

Film "Seperti Rindu Harus Dibayar Tuntas" dikabarkan akan segera diputar 2 Desember di bioskop seluruh Indonesia. 

Banyak fakta menarik dar film yang disutradarai pemenang Piala Citra Edwin dan dibintangi oleh Marthino Lio dan Ladya Cheryl tersebut. Mulai dari kisah adapatasi novel best seller, kisah tokoh jagoan yang impoten, serta teknik mengambilan gambar dengan kamera jadul.

Film adaptasi novel Eka Kurniawan Berating 18+

Diangkat dari novel penulis dengan penghargaan internasional Eka Kurniawan, film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” mendapatkan klasifikasi 17+ dari Lembaga Sensor Film. Meski begitu Palari Films menghimbau film ini untuk 18+ Khusus Dewasa. 

Nuansa dewasa memang sudah terlihat dari sumber aslinya, yaitu novel milik Eka Kurniawan yang terbit di awal 2000-an tersebut. Banyak narasi dan adegan yang memang hanya cocok dibaca untuk usia dewasa. Sang novelis juga membantu sutradara menulis skenario film ini.

Tokoh Jagoan yang impoten, sindiran tentang kejantan di era rezim militer

Film berkisah tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia, yaitu ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik, dia jatuh cinta. 

-
Sosok Ajo Kawir dan Iteung. (Poplicist).

Mengusung tema kisah cinta tragis di dunia yang maskulin, film ini menjadi pernyataan bagi Edwin mengenai toxic masculinity. 

 “Tumbuh besar di masa kejayaan rezim militer, cerita dan mitos mengenai heroisme dan kejantanan lelaki menjadi sangat familiar bagi saya. Kejantanan adalah tolok ukur kelelakian. Budaya toxic masculinity memaksa lelaki untuk tidak terlihat lemah dan masih sangat terpampang di Indonesia hari ini, di masyarakat yang seharusnya kini lebih terbuka pikirannya dan demokratis ketimbang di era 80an/90an," jelas Edwin.

"Saya melihat Indonesia berusaha keras mencoba untuk mengatasi rasa takutnya akan impotensi. Ketakutan yang membawa kita kembali ke budaya kekerasan yang dinormalisasi”. 

Baca Juga: Alasan Mengapa Spiderman Diciptakan Memakai Kostum dan Topeng Serba Tertutup 

Karakter perempuan di tengah toxic masculinity

Tak hanya Ajo Kawir, sang jagoan kampung yang terjebak dengan ekspektasinya sebagai laki laki di dunia maskulin, ada juga sosok Iteung, karakter cewek yang berhasil mengimbanginya dalam hal beraksi laga dan bernyali tinggi. Iteung yang diperankan oleh Ladya Cheryl tampil berenergi sebagai cewek badass yang bukan cuma menjadi kekasih bagi Ajo, tapi juga jagoan yang punya kekuatan setara dengan Ajo Kawir. 

-
Karakter perempuan dalam film SDRHDT. (Poplicist)

Iteung juga punya traumanya sendiri sebagai perempuan yang harus hidup di dunia yang maskulin. Iteung tumbuh untuk berani mengambil resiko dan keputusannya sendiri yang menjadikannya seorang tak kalah kuat. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X