Alasan Wajib Nonton 'The School for Good and Evil': Kisah 2 Sahabat Mematahkan Sihir Aneh

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 14:42 WIB
The School for Good and Evil (IMDb)
The School for Good and Evil (IMDb)

Dunia ini ada baik dan jahat, ada hitam dan putih, ada atas dan bawah. Kurang lebih beginilah gambaran dari sekolah 'The Good and Evil'. Film berdurasi 2 jam 28 menit ini bercerita tentang sekolah sihir yang didirikan oleh dua saudara Rafal dan Rhian (Kit Young) untuk menyeimbangkan kebaikan dan kejahatan yang ada di dunia. 

Namun, sifat tamak dari si evil Rafal untuk menguasai dunia akhirnya membunuh saudaranya Rhian.

-
The School for Good and Evil (IMDb)

Cerita ini diadaptasi dari novel fantasi dongeng karya Soman Chainani yang berjudul sama 'The School for Good and Evil' di tahun 2013. Sekilas, para penggemar Harry Potter akan diingatkan kembali masa-masa sekolah di Hogwarts. Bedanya, 'The School Good and Evil' versi yang sekarang lebih lebih lembut, bernuansa anak-anak, dan warna-warni.

-
Film yang diangkat dari dongeng fantasi (IMDb)

Ditangan sutradara Paul Feig, 'The School for Good and Evil' berhasil mengangkat adaptasi cerita novel ke dalam visual sinematografi tentang kekuatan abadi persahabatan melalui tantangan yang enggak pernah terbayangkan sebelumnya.

Sinopsis The School for Good and Evil

Karya ini diangkat sama persis dengan novelnya tentang dua orang sahabat Sophie (Sophia Anne Caruso) dan Agatha (Sofia Wylie) dari sebuah pedesaan bernama Gavaldon. Sophie yang memiliki rambut blonde dan paras cantik suka mendesain pakaian dan punya mimpi besar untuk mengubah dunianya yang sederhana.

-
The School for Good and Evil (IMDb)

Sedangkan Agatha adalah gadis yang terlihat "berantakan", seseorang yang enggak peduli terhadap penampilan, pecinta kucing, dan dikenal sebagai anak penyihir. Ia dikucilkan dari masyarakat setempat, karena mereka membenci penyihir. Hanya Sophie teman satu- satunya dan mereka berdua pun seringkali menghabiskan waktu bersama sejak ibu Sophie meninggal.

Tapi semua ini perlahan berubah, ketika obsesi Sophie terhadap sebuah buku 'The School for Good and Evil' yang menjadi mitos nyata saat itu. Sekolah sihir ini merupakan sekolah rahasia, yang melatih para generasi penerus untuk menjadi pahlawan dan penjahat berikutnya. Terkadang, sekolah sihir ini juga merekrut orang-orang awam dari luar yang dinilai layak untuk bergabung bersama mereka.

-
The School for Good and Evil (IMDb)

Merasa putus asa dengan kehidupannya yang enggak kunjung berubah, Sophie kemudian mengajukan permohonannya supaya dijadikan murid di sekolah sana. Enggak butuh waktu lama, malam itu permintaannya terkabul. Sebuah mkahluk mitologi berwujud burung raksasa yang dikenal dengan sebutan stymph, mendatangi Sophie dan membawanya kabur. 

Agatha yang enggak terima temannya meninggalkan desa Gavaldon dan dirinya, berusaha menarik paksa Sophie dari cengkeraman makhluk tersebut.

-
The School for Good and Evil (IMDb)

Sayangnya, keduanya malah berakhir masuk ke sebuah dimensi yang menghubungkan mereka pada sekolah sihir tersebut. Keduanya terpisah, Agatha berada di sisi 'Evers' dimana terdiri dari siswa yang layak menjadi pahlawan dan punya kebaikan dalam diri mereka. Sedangkan Sophie, berada pada sisi 'Nevers' yang terdiri dari siswa berkepribadian buruk, jahat, dan penuh akal licik.

Seperti Gryffindor VS Slytherin dalam Harry Potter, di sekolah ini juga punya kepala sekolah dan guru pembimbing untuk masing-masing kelas 'Evers' dan 'Nevers'.

-
The School for Good and Evil (IMDb)

Di sisi 'Evers' atau 'Good' dipimpin oleh Professor Dovey (Kerry Washington), sedangkan sisi 'Nevers' atau 'Evil' dipimpin oleh Professor Lady Lesso (Charlize Theron).

Keduanya punya visual yang sangat jauh berbeda, sampai pada pakaian yang mereka kenakan. 

Di kelas 'Evers', para murid menggunakan pakaian mewah warna warni ala putri dan pangeran. Sedangkan di sisi Nevers, para murid menggunakan pakaian serba hitam ala black magician.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X