The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Telisik "In The Name of God: A Holy Betrayal": Ungkap Kejahatan dengan Eksploitasi Korban?
Sosok pemimpin sekte sesat di "In the Name of God: A Holy Betrayal". (IMDB).
Movie

Telisik "In The Name of God: A Holy Betrayal": Ungkap Kejahatan dengan Eksploitasi Korban?

Jumat, 31 Maret 2023 09:02 WIB 31 Maret 2023, 09:02 WIB

INDOZONE.ID - Series dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal sempat menggemparkan rakyat Korea Selatan, terutama sekte yang ada di dalam dokumenter tersebut.

Sekte yang diangkat dalam dokumenter tersebut sempat melakukan penolakan tayang namun ditolak, sehingga series dokumenter ini dapat tayang pada Maret 2023.

In The Name of God: A Holy Betrayal  merupakan series dokumenter terbaru yang mengangkat tentang empat sekte sesat di Korea Selatan yakni JMS, Five Ocean, The Baby Garden, dan Manmin Central Chruch.

Dokumenter ini disutradarai Cho Sung Hyun yang fokus menyoroti permasalahan hukum yang terjadi di dalamnya dan dilakukan pimpinan sekte tersebut.

Baca juga: Review Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal, Bahaya Pemujaan pada Manusia

Kupas tuntas episode In The Name of God: A Holy Betrayal

Review "In the Name of God: A Holy Betrayal".
Sosok pemimpin sekte sesat di "In the Name of God: A Holy Betrayal". (IMDB).

Tiga episode awal dokumenter ini menceritakan tentang sekte JMS yang dipimpin Jeong Myeong-seok yang menyebut dirinya sebagai Mesias.

Ia memberikan alasan yang rasional bagi pengikutnya sehingga banyak orang percaya bahwa ia benar-benar Mesias.

Pengikut JMS mayoritas adalah orang-orang berpendidikan tinggi dari kampus-kampus ternama dan mayoritas perempuan. Pimpinan JMS melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan dengan mengatasnamakan Tuhan. Ia membuat para korban percaya bahwa mereka menjadi mempelai perempuan Tuhan.

Lalu di episode empat mengisahkan tentang sekte Five Oceans, sekte ini menggemparkan Korea Selatan pada tahun 1987. Five Oceans merupakan bisnis perdagangan yang berkedok sebagai kelompok agama yang dipimpin Park Soon-ja.

Sekte ini menggemparkan Korea Selatan pada tahun 1987 ketika ditemukan 32 orang meninggal dengan keadaan yang mengerikan, terdiri dari 28 perempuan dan empat laki-laki.

Di episode 5 dan 6 menceritakan tentang sekte Baby Garden yang dipimpin oleh Kim Ki-soon. Sekte ini sudah ada sejak tahun 1980-an. Kim Ki-soon diduga melakukan pemerasan, penyerangan fisik, dan pembunuhan. Tidak hanya itu, ia juga melakukan eksploitasi seksual pada anak di bawah umur.

Di dua episode terakhir mengisahkan tentang sekte Manmin Central Chruch yang dipimpin oleh Lee Jae-rock. Ia membuat para pengikutnya percaya bahwa dirinya dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang membuat pengikut sekte ini menolak perawatan dari dokter dan meninggal akibat TBC atau Kanker. Pada tahun 2018 Lee Jae-rock diduga melakukan pelecehan seksual pada sembilan perempuan.

Menguak kejahatan tanpa memperdulikan korban?

Sekte sesat, "In the Name of God: A Holy Betrayal".
Sekte sesat di "In the Name of God: A Holy Betrayal". (IMDB).

Series dokumenter ini mengisahkan keempat sekte tersebut melalui potongan-potongan berita di televisi, wawancara dengan para korban dan mantan anggota, serta kesaksian seorang korban yang menjadi narasi dalam dokumenter ini.

Docuseries ini mencoba untuk menguak kejahatan yang dilakukan pimpinan keempat sekte tersebut kepada masyarakata agar tidak terjebak dalam lingkaran yang dibuat sekte-sekte tersebut.

Pada awal docuseries ini telah diberi disclaimer bahwa ada adegan-adegan yang akan memicu perasaan tidak nyaman atau trauma.

Namun yang perlu diperhatikan adalah, tujuan docuseries ini seolah-olah hanya menguak kejahatan pemimpin keempat sekte tanpa memperdulikan perasaan korban.

Hal tersebut terlihat ketika adegan-adegan pelecehan dan pemerkosaan dibuat terlalu eksplisit mungkin dengan pemeran pengganti.

Sementara cerita korban hanya dijadikan narasi untuk mendukung kejahatan tersebut dan sebagai cerita sedih pemantik simpati.

Dalam docuseries ini memperlihatkan bagaimana adegan pemerkosaan menjadi sumber utama hiburan penonton, MBC selaku rumah produksi dokumenter ini dengan sengaja menyewa aktor untuk memerankan adegan-adegan pemerkosaan tersebut.

Dapat dinilai bahwa adegan-adegan pemerkosaan yang ditampilkan secara eksplisit memang memiliki tujuan untuk menjadi sensasional. Ditambah banyak korban perempuan yang ditampilkan tanpa sensor yakni saat adegan telanjang dan merayu salah satu pemimpin sekte tersebut.

Baca Juga: Sosok Maple Yip, Cewek Cantik Bongkar Sekte Sesat di "In the Name of God: A Holy Betrayal"

Rentan membuat korban trauma.

Sekte sesat,  "In the Name of God: A Holy Betrayal".
Sekte sesat di "In the Name of God: A Holy Betrayal". (IMDB).

Dokumenter ini rentan membuat korban mengalami trauma yang berlipat ganda dan tak kunjung usai, pasalnya pemimpin sekte yang dilaporkan atas pelecehan dan pemerkosaan hingga kini belum ke tahap persidangan.

Namun kekerasan dan trauma yang didapat korban malah menjadi alat untuk berjualan dan hiburan bagi penontonnya tanpa bicara dengan simpati.

Sutradaranya seharusnya bisa melakukan pendekatan implisit untuk menceritakan pemerkosaan sehingga tetap bisa menyampaikan isu kekerasan dan tidak mengurangi esensi utama. Dengan tidak menggambarkan adegan pemerkosaan secara eksplisit itu berarti korban lebih banyak mendapat tempat. 

Seperti cara mereka mengatasi trauma dan membangun ruang aman merupakan salah satu hal yang lebih penting untuk dipertontonkan daripada mempertontonkan pengalaman traumatis korban.

Series dokumenter ini merupakan film yang hanya boleh ditonton orang dewasa, apabila kamu mudah terpicu dengan kekerasan seksual maka sebaiknya untuk tidak menonton dokumenter ini karena menimbulkan rasa tidak nyaman.

Artikel Menarik Lainnya;

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indonesia. Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators
Z Creators

TAG
Z Creators
Mifta Sonia
Z Creators
Editor
Mifta Sonia
Community Writer
JOIN US
JOIN US