Setelah sukses dengan serial The Night Agent yang berhasil mencuri banyak perhatian dan menduduki puncak tontonan paling banyak selama berminggu-minggu, Netflix kembali menyuguhkan serial bergenre thriller politik berjudul The Diplomat.
Serial yang dibagi dalam delapan episode ini, menceritakan tentang rumitnya kehidupan politik dibalik meja seorang Duta Besar yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan politik bilateral negara dan mencegah terjadinya perang.
Baca Juga: Review Angin Timur: Film yang Bikin Terenyuh Melihat Nasib Nelayan di Indonesia
Penonton yang senang dengan genre seperti ini, nampaknya nggak butuh waktu lama untuk jatuh cinta dengan serial ini apalagi setelah melihat chemistry antara dua pemain utamanya yakni Keri Russell dan Rufus Sewell.
Keduanya berperan sebagai pasangan suami istri yang cerdas dengan latar belakang sebagai Diplomat. Namun karena kesibukan dan status pekerjaan keduanya, kehidupan pernikahan mereka pun berada di ujung tanduk.
Sinopsis
Serial yang ditulis oleh Deborah Cahn menceritakan tentang kisah Kate Wyler (Keri Russell), yang tiba-tiba diangkat menjadi seorang diplomat atau Duta Besar baru Amerika Serikat yang berbasis di Inggris pasca peristiwa peledakan bom kapal induk Inggris di perairan Timur Tengah.
Peristiwa yang menyebabkan kematian puluhan pelaut Inggris ini kemudian memicu kontroversi beberapa negara dan tuduhan keterlibatan senjata Iran.
Kate Wyler sendiri bukan ditunjuk tanpa alasan. Kemampuan dan pengalamannya sebagai seorang diplomat dalam menangani krisis internasional. Meski mimpi politiknya mulai membuahkan hasil, namun Kate Wyler lebih berharap untuk dikirim ke Afghanistan daripada London.
Namun, tidak ada pilihan lain baginya akibat ancaman perang yang terus menyebar di seluruh dunia, Kate harus segera menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya demi meredakan krisis internasional dan menjalin aliansi strategis.
Apalagi sejak Perdana Menteri Inggris secara terang-terangan memberikan tuduhan pada Iran atas kejadian tersebut.
Sementara itu, suaminya Hal Wyler adalah sesama diplomat sekaligus mantan duta besar yang telah disingkirkan.
Perbedaan visi keduanya dalam menghadapi situasi politik negara, membuat Kate merasa frustasi bahkan memberi tekanan pada pernikahan jangka panjang keduanya.
Sementara itu, di lain sisi tawaran ‘kursi’ sebagai Wakil Presiden tiba-tiba ditujukan pada Kate setelah wakil sebelumnya mengundurkan diri. Namun dengan satu syarat, yakni keduanya tidak boleh bercerai.
Mungkinkah kesempatan ini digunakan keduanya untuk memperbaiki pernikahan mereka atau justru sebaliknya, pernikahan dan karir politik keduanya terancam?
