Karya masterpiece Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia akan segera tayang di Bioskop pada tanggal (15/8/2019).
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini diangkat dari novel sastrawan hebat Indonesia. Hanung mengakui sosok Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu sastrawan yang dihormati dan punya banyak karya besar.
Film Bumi Manusia yang akan tayang pada 15 Agustus 2019 akan berdurasi sekitar 3 jam. Produser Falcon Picture, Frederica mengatakan bahwa durasi 3 jam untuk karya dari novel Pramoedya Ananta Toer merupakan hal yang wajar. Karena novel Bumi Manusia memiliki ketebalan hingga 500 halaman.
Film Bumi Manusia menceritakan mengenai kehidupan masa lalu di Indonesia. Di mana banyak warga Belanda yang tinggal di Indonesia.
Hanung sendiri sempat mengcasting langsung orang asli Belandi di negaranya. Sehingga sekitar 60 persen para pemain yang terlibat dalam film tersebut merupakan pemain pilihan yang dicasting langsung di Belanda.
Mengutip dari filmindonesia, Bumi Manusia menceritakan tentang kisah Minke yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan dan Annelies diperankan oleh Mawar De Jongh, yang diceritakan saat pergelutan tanah kolonial awal abad ke 20.
Minke merupakan pemuda pribumi dari etnis Jawa totok. Annelies, gadis blesteran Indonesia-Belanda yang merupakan anak dari Nyai Ontosoroh diperankan oleh Sha Ine Febriyanti.
Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tidak pernah menyetujui Minke dekat dengan keluarga Nyai, sebab posisi Nyai di masa itu dianggap sebagai kelas sosial rendahan.
Namun, Nyai yang satu ini berbeda. Minke mengagumi segala pemikiran dan perjuangan melawan keangkuhan hegemoni bangsa kolonial.
Bagi Mingke, Nyai Ontosoroh adalah cerminan modernisasi yang kala itu sedang memulai geliatnya. Ketika keangkuhan hukum kolonial mencoba merenggut paksa Annelies dari sisi Minke, Nyai Ontosoroh pula yang membakar semangat agar Minke terus maju dan meneriakkan satu kat, "Lawan!"
Siap menantikan Bumi Manusia di tanggal 15 Agustus 2019?
