Film 'The Woman King' Trending Twitter Banjir Boikot Netizen, Apa yang Jadi Masalah?

- Sabtu, 17 September 2022 | 17:05 WIB
The Woman King banjir boikot di Twitter. (Imdb)
The Woman King banjir boikot di Twitter. (Imdb)

Film The Woman King yang dibintangi oleh Viola Davis trending di Twitter karena banyak yang meminta film itu diboikot. Lantas apa yang menjadi masalah di film terbaru ini?

Sebelumnya, The Woman King ditayangkan di Toronto International Film Festival dan banyak yang tidak terlalu menyambut film ini lantaran menceritakan tentang perdagangan budak. Begini sinopsisnya!

Baca juga: 5 Alasan Wajib Nonton Drakor 'Narco-Saints', Salah Satunya Endingnya Bikin Geleng Kepala

Sinopsis The Woman King

-
Viola Davis di film The Woman King. (Imdb)

The Woman King merupakan salah satu film yang paling ambisius karena mengambil peristiwa sejarah yang nyata. Tentang perjuangan wanita di Afrika Barat abad ke-19.

Film ini disutradarai Maria Bello yang menulis sekaligus mengarahkan cerita bersama Dana Stevens. Menceritakan tentang tahun 1832 di kerajaan Dahomey yang sekarang disebut Benin.

Selama beberapa abad tersebut, kerajaan ini dipertahankan oleh pasukan pejuang wanita yang disebut Agojie. Agojie dipimpin oleh Jenderal Nanisca yang kuat, diperankan oleh Viola Davis.

-
Agojie di film The Woman King. (Imdb)

Dia bukan penguasa, tetapi ada sosok yang akan menjadi raja dan diperankan oleh John Boyega. Namun, judul filmnya akan mengarahkan Viola Davis sebagai raja perempuan.

Prajurit Agojie melawan prajurit laki-laki dari Kekaisaran Oyo, yang telah menyerang desa Dahomey. Saat membangung pasukannya, Nanisca akan membawa banyak anggota baru.

Baca juga: Miracle in Cell No. 7 Tembus 2,4 Juta Penonton di Hari Kedelapan, Laris Manis!

Kontroversi Boikot The Woman King

-
The Woman King. (Imdb)

Di mana orang kulit hitam, memperdagangkan orang kulit hitam dalam sejarah. Para pengguna Twitter kemudian membuat tindakan untuk memboikot film tersebut.

Beberapa pengguna Twitter mempertanyakan para sineas Hollywood yang menceritakan kembali Dahomey. Terutama kisah perdagangan budak orang kulit hitam yang diproduseri oleh dua wanita kulit putih.

"Mari menjadi orang yang jujur. Ini film tentang suku Afrika yang terkenal menjual budak ke Eropa yang dibuat menjadi cerita pemberdayaan perempuan oleh dua penulis perempuan kulit putih. Adan tidak perlu 'terbangun' untuk melihat masalah di sini. #BoykotTheWomanKing," kata akun EqualityEd.

"The Woman King benar-benar ingin menjadi 'bos gadis' suku yang menjual lebih dari setengah juta budak Afrika kepada orang Barat. Hollywood mencoba menyakinkan orang kulit hitam untuk mencintai penindas mereka dengan berpura-pura hanya orang kulit putih yang membeli, menjual, dan menyiksa budak Afrika," kata akun primalpoly.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X