Ajang penghargaan Golden Globes 2022 telah dilaksanakan pada 9 Januari 2022 waktu AS. Namun berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Golden Globes edisi kali ini digelar tanpa presenter dan bahkan tak disiarkan di televisi.
Dalam laporan Variety pada Selasa, 4 Januari 2022 lalu disebutkan bahwa panitia Golden Globes 2022 mengaku kesulitan untuk mengundang para aktor dan aktris. Selain itu, mereka juga tidak menemukan presenter yang bagus untuk membawakan acara.
Oleh karena itu, panitia tidak menyediakan gelaran red carpet karena memang tidak ada aktor dan aktris yang bersedia untuk menghadiri penghargaan tersebut.
Dipicu pemboikotan
Tidak adanya aktor dan aktris yang bersedia untuk menghadiri penghargaan Golden Globes 2022 karena dipicu oleh isu pemboikotan yang dimuat dalam laporan Los Angeles Times pada 21 Februari 2021 lalu.
Pemboikotan terhadap Golden Globes berawal dari dugaan rasis terhadap aktor kulit hitam yang dilakukan oleh badan voting utama yang menaungi Golden Globes, Hollywood Foreign Press Association (HFPA).
Dalam laporan itu disebutkan bahwa HFPA tidak memiliki anggota yang berkulit hitam sama sekali. Hal itu tentu saja berdampak pada objektifitas dalam memberikan penghargaan film.
Selain itu, HPFA disebut telah melakukan 'korupsi kebudayaan' dengan menerima suap dari studio atau produser yang ingin film atau serialnya masuk ke dalam nominasi atau bahkan dimenangkan.
Setelah meluasnya isu pemboikotan, HFPA melakukan perubahan reformatif dengan membuat sejumlah peraturan baru pada Oktober 2021 lalu. Salah satu perubahannya adalah dengan memilih 21 anggota dengan latar belakang dan etnis yang berbeda.
Protes dari beberapa studio
Buntut dari pemboikotan tersebut, beberapa studio besar di Hollywood seperti Netflix, Amazon, hingga Warner Media melayangkan protes.
Bahkan aktor Tom Cruise melayangkan protes dengan mengembalikan tiga piala Golden Globes yang pernah diraihnya kepada HFPA. Dalam wawancara di media, Tom Cruise ingin menjauhkan diri dari organisasi tersebut.
Selain itu, aktris Scarlett Johansson mengatakan bahwa HFPA merupakan organisasi seksis dengan anggota yang gemar melakukan pelecehan seksual.
