Film "Virgo And The Sparklings" pertama kali mendapatkan underestimate (diremehkan) dari para penggemar Bumilangit Cinematic Universe (BCU) karena trailernya yang biasa aja. Terlebih lagi, dua film sebelumnya dari BCU kurang mengesankan penonton.
Jika sedikit kita breakdown, trailer "Virgo And The Sparklings" yang dirilis bulan lalu mendapatkan underestimate dari penggemar film Indonesia. Hal ini karena trailernya sendiri dianggap tidak terlihat menjanjikan akan menghibur para penonton.
Baca juga: Totalitas di Virgo & The Sparklings, Rambut Adhisty Zara Sempat Kejambak Sampe Botak
Tetapi semua underestimate itu mulai berubah menurut warganet yang berkesempatan mengikuti Special Screening film "Virgo And The Sparklings" pada Selasa (28/2/2023) lalu. Hampir seluruh penonton dibuat happy dengan jalan cerita dan keseruan di dalam film itu, terlebih lagi ceritanya cukup relate ke penonton.
Sekelompok gadis remaja yang dibintangi oleh Adhisty Zara, Rachel Florencia, Satine Zaneta, Ashira Zamita, Mawar de Jongh, hingga Bryan Domani berhasil memukau dan seluruh film dianggap sebagai paket komplit. Bahkan filmnya dinilai lebih upgrade dari dua film kakak dan abangnya, yakni "Gundala" dan "Sri Asih".
Film "Virgo And The Sparklings" memiliki soundtrack yang enak didengar, pusat komedi yang matang membuat penonton sulit berhenti tertawa, hingga adegan action yang jika dinilai dari industri film Indonesia, "Virgo And The Sparklings" sudah cukup lebih baik.
Baca juga: Cedera pas Syuting Virgo & The Sparklings, Zara Adhisty Malah Nagih Adegan Action
Beberapa warganet yang sudah menyaksikan film ini di bioskop juga sepakat dengan scoring lagu dan villain yang lebih better dari dua film BCU sebelumnya. Meski tidak dapat mengimbangi sisi adegan aksi dari "Gundala" dan "Sri Asih" tetapi film ini justru membius penonton menikmati cerita yang sederhana dan mudah dicerna.
Sang sutradara, Ody Harahap tampaknya berhasil menyajikan "Virgo And The Sparklings" sebagai film dengan plot yang ringan. Terlebih lagi, Ody Harahap bersama Rafki Hidayat dan Is Yuniarto sukses menciptakan jokes (komedi) sesuai porsi yang tak berlebihan dan menempatkannya di momen yang pas.
Nah, kalau menurut kamu gimana?
Artikel menarik lainnya:
