Film "Menjelang Magrib" di Kompetisi Molins Film Festival Barcelona, Novia Bachmid: Bangga

- Rabu, 2 November 2022 | 22:26 WIB
Film horor
Film horor

Film Indonesia "Menjelang Magrib" atau "Before Night Falls" yang diperankan Novia Bachmid, masuk nominasi Molins Film Festival di Barcelona. Tahun ini, festival yang menjadi ajang bertemunya sineas horor ini telah memasuki perhelatan ke 41. 

Baca Juga: Novia Bachmid Dibully Disuruh Pakai Pemutih dan Nyisir karena Warna Kulit & Rambut Curly

Festival dimulai 4-14 November. Film karya Helfi Kardit ini akan ditayangkan kompetisinya pada 10 November di La Peni Theater Molins De Rei. 

"Saya akan berangkat rencana tanggal 5 atau 6 November," tutur Helfi . dalam keterangan resminya. 

Helfi tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya ketika mengabarkan Menjelang Magrib akan ditayangkan di Molins. 

"Pas mendapat info di email saya bilang Molins adalah mimpi saya. Karena banyak master-master horor dunia dan sekaramg lagi parkir di Hollywood bikin film dengan genre horor , thriller pokoknya the genre film pasti mereka ada film yang tampil di Molins lah. Alhamdulillah. Terima kasih juga bisa ikut kompetisi di festival yang usianya cukup lama," katanya.

Helfi menyebut Corin Hardy (The Nun) dan Andre Ovredal (Troll Hunter , The Autopsy Of Jane) telah berpartisipasi di festival film ini. Beberapa sineas horor Tanah Air juga pernah mencicipi Molins Film Festival.

-
Cuplikan film horor "Menjelang Maghrib". (Menjelang Maghrib)

 

Baca Juga: Novia Bachmid Blak-blakan Sering Dibully karena Berkulit Gelap, Disuruh Pake Pemutih

"Jadi ini mimpi gue banget film gue bisa tampil. Jangankan kompetisi, event non kompetisi aja mungkin juga udah seneng karena mereka juga ada sesi non kompetisi. Ini masuk official selection yang untuk berkompetisi itu seru banget," tambahnya.

Film ini ternyata menjadi debut akting Novia Bachmid. Film ini tak cuma menawarkan kisah horor tapi juga psikologis orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Cerita film ini mengisahkan 3 mahasiswa (Thalia, Erlan dan Ahmad ) jurusan psychology menemui seorang pasien sakit jiwa (Nina) untuk materi research skripsi mereka. Bermula dari masalah kejiwaan Nina yang akhirnya berkembang menjadi hal-hal mistis yang diluar logika.

Film ini menampilkan hal-hal yang mistis berbalut kultur dan kepercayaan-kepercayaan di anggap tahayul tapi tetap menjadi sebuah tradisi. 

"Waktu dapat email dari direktur program Molins Film Festival, film ini dibilang 'great film'. Doakan semoga dapat apresiasi baik pas nanti di tayangkan di sana," ujar Helfi.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X