Cocok buat Ngabuburit, Tonton Film Anime Maquia: When the Promised Flower Blooms

- Kamis, 30 Maret 2023 | 16:34 WIB
Maquia: When the Promised Flower Blooms (Hakuhodo DY Music & Pictures)
Maquia: When the Promised Flower Blooms (Hakuhodo DY Music & Pictures)

Film anime Maquia: When the Promised Flower Blooms memiliki judul Jepang Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana o Kazarou. Film karya Mari Okada ini dirilis pada 2018 di Jepang dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Film Animasi Terbaik di Festival Film Fantasi Internasional Brussels 2018.

Mari Okada sudah terkenal dalam industri anime. Dia pun terlibat dalam anime populer seperti, Toradora! dan Anohana: The Flower We Saw That Day.

Sinopsis

Maquia: When the Promised Flower Blooms menceritakan tentang Maquia, seorang wanita yang hidup abadi dan tidak menua. Dia hidup di masa perang antara ras. Di film ini, kelompok ras Iolf memulai serangan ke wilayah lain demi merebut kekuasaan.

-
Maquia: When the Promised Flower Blooms (Hakuhodo DY Music & Pictures)

Baca Juga: De Gea Memang Wibu, Berasa Jadi Super Saiyan saat Lakukan Penyelamatan

Maquia adalah seorang Renato, salah satu ras yang dapat hidup selama ratusan tahun. Ketika kelompok ras Iolf menyerang desa Renato, Maquia melarikan diri dan menemukan bayi manusia yang ditinggalkan oleh ibunya. Maquia memutuskan mengadopsi bayi itu sebagai anaknya, lalu memberikan nama Ariel.

Sambil mengasuh Ariel, Maquia mencari tahu asal-usul bayi tersebut. Dia menyelidiki konflik antara ras yang terjadi di dunia tempatnya tinggal.

Saat Maquia membesarkan bayi tersebut, dia pun belajar mengenai nilai persahabatan, keluarga, dan kehilangan. Salah satu konflik dalam film ini adalah ketika Ariel tumbuh dewasa, sedangkan Maquia hidup abadi. Mereka pun harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak dapat hidup bersama selamanya.

Review

Maquia: When the Promised Flower Blooms secara umum mendapatkan pujian dan apresiasi. Tapi, ada beberapa hal yang agak mengganggu di anime ini.

-
Maquia: When the Promised Flower Blooms (Hakuhodo DY Music & Pictures)

Pertama adalah alur penceritaan yang lambat. Kalau Kamu lebih suka film yang mengutamakan baku hantam dan pertempuran, Kamu akan merasa alur cerita film ini cukup lambat.

Karakternya juga kurang berkembang dan lebih banyak mengandalkan stereotip, terutama dalam hal latar belakang karakters dan motivasi. Padahal, masih banyak hal yang bisa dikembangkan dari karakter-karakter di film ini.

Kemudian, tema perpisahan, persahabatan, dan keluarga cukup sering diulas di film lain. Oleh karena itu, film ini terasa agak monoton sehingga lama-lama membosankan.

Baca Juga: Bukan Karakter Pendukung di Anime Inuyasha, Ini 10 Fakta Menarik Kagome Higurashi

Namun, kalau Kamu menyukai jalan cerita yang mengharukan dan emosional, stereotip wajib banget menonton Maquia: When the Promised Flower Blooms. Secara keseluruhan, film ini layak diberi rating 7,5/10. Nah, apakah Kamu tertarik untuk menontonnya juga?

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X