Sutradara Luca Guadagnino mengkonfirmasi bahwa dalam sekuel kedua film "Call Me By Your Name" (2017), kedua pemeran utama Timothee Chalamet dan Armie Hammer akan kembali berperan, dilansir dari Indie Wire, Jumat (3/4/2020).
"Sebelum pandemik, saya telah pergi ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan seorang penulis yang sangat saya cintai, yang namanya tidak ingin saya sebutkan. Kami berbicara tentang sekuel kedua," kata Guadagnino.
Sayangnya sekuel kedua ini harus ditunda sementara waktu karena Guadagnino yang tengah dikarantina di Milan, Italia karena pandemi virus corona (COVID-19).
"Sayangnya, kami harus membatalkannya. Tapi, saya sangat senang bisa bekerja bersama lagi dengan Timothee Chalamet, Armie Hammer, Michael Stuhlbarg, Esther Garrel dan para aktor lainnya," kata sutradara berkebangsaan Italia itu.
Sementara itu, Chalamet yang berperan sebagai pemeran utama telah lama menyatakan minatnya mengulang peran sebagai Elio Perlman, peran yang membuatnya mendapat nominasi Oscar untuk Aktor Terbaik pada tahun 2018.
Sedangkan lawan mainnya, Armie Hammer telah menyatakan keraguan mengenai perlu atau tidaknya sekuel terkait film "Call Me By Your Name".
"Menurut saya, pada saat yang sama, saya menyukai (film ini untuk berdiri sendiri). Itu adalah hal yang istimewa, mengapa kita tidak membiarkannya (berdiri sendiri) saja?" kata Hammer pada tahun 2019.
Yang pasti tidak kembali dalam sekuel ini adalah penulis skenario James Ivory, yang memenangkan Oscar untuk Skenario Adaptasi Terbaik berkat karyanya pada film pertama.
Pada November 2019, Ivory menyatakan bahwa dia tidak hanya terlibat dalam pembicaraan untuk sekuel tetapi dia memang tidak ingin terlibat.
Ketidakhadiran Ivory adalah alasan Guadagnino pergi ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan penulis baru yang dapat menyusun skrip sekuelnya.
Sekuel "Call Me By Your Name" adalah salah satu dari beberapa proyek yang sedang dikembangkan Guadagnino.
Selama masa karantina sutradara itu mengatakan dirinya menghabiskan waktu menyelesaikan pascaproduksi serial drama HBO “We Are What We Are", dan mengerjakan film dokumenter tentang pembuat sepatu Salvatore Ferragamo.
