Tim Khusus (Timsus) Polri sudah selesai melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yang memakan waktu 7,5 jam. Animasi rekonstruksi itu membuat netizen merasa sedang menonton film.
Adegan animasi rekonstruksi itu memperlihatkan seluruh kejadian di mana Brigadir J tewas dibunuh. Semua berawal ketika Brigadir J bersama ajudan lainnya pulang dengan istri Irjen Ferdy Sambo.
Sebut saja Nyonya Sambo, kemudian masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya. Tak berselang lama, seluruh ajudan lainnya mengambil lokasi dan melihat sekeliling rumah.
Sebagian dari mereka berjaga sedangkan Brigadir J sempat melakukan panggilan telepon. Setelah itu, Irjen Ferdy Sambo alias tersangka datang ke rumah dinas dan tanpa sengaja menjatuhkan pistolnya.
Singkat cerita Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah lengkap menggunakan sarung tangan hitam. Ia kemudian memanggil Bharada E untuk turun dari lantai 2 dan langsung memberikan perintah untuk menembak Brigadir J.
Ferdy Sambo kemudian memanggil beberapa ajudan lainnya yang berjaga di luar untuk masuk ke dalam rumah dan mereka semua menyaksikan kejadian penembakan Brigadir J. Termasuk Ferdy Sambo yang menembak dinding untuk merekayasa kejadian itu seolah terjadi tembak menembak.
Di sisi lain, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung menyebutkan bahwa animasi rekonstruksi penembakan Brigadir J masih ada pengurangan adegan. Ia menjelaskan beberapa hal.
"Kalau ngomong perbedaan pasti ada, tapi ini harus diuji lagi. Kan ini tadinya 78 adegan, tapi kemudian jadi 74. Itu yang kemudian juga kita teliti satu persatu soal kesesuaian dengan kronologi yang kita miliki," kata Beka.
Video animasi itu pun mendapatkan banyak respon netizen. Kebanyakan mereka yang telah menonton merasa tegang karena seperti sedang menonton film.
"Udah kaya film-film," kata akun hallodayana.
"Dan sampai sekarang masih belum jelas motifnya apa," kata akun amaliaratna2017.
"Memang kalau tersangkanya pihak mereka (polisi) pasti dibikin berbelit-belit," tambah akun anto_gademiano.
