Mengenal Whodunnit di 'Murder on the Orient Express' dan 'Knives Out'

- Minggu, 22 Maret 2020 | 10:33 WIB
Whodunnit di dua film berikut: Murder on the Orient Express dan Knives Out (IMDB)
Whodunnit di dua film berikut: Murder on the Orient Express dan Knives Out (IMDB)

Masih ingt dengan film 'Murder on the Orient Express' yang dibintangi Kennet Branagh tahun 2017 silam? Atau mungkin film Daniel Craig berjudul 'Knives Out' 2019 lalu? 

Nah, kedua film tersebut disebut sebagai film bergenre misteri detektif yang dikenal dengan istilah whodunnit. Sebuah genre di mana ada misteri, kejahatan dan sekelompok tersangka yang melakukannya. Dan penonton diajak menebak siapa pelaku sebenarnya. 

Mungkin beberapa orang belum begitu familiar dengan istilah “Whodunit”. Tapi bagi mereka yang mengikuti perkembangan literasi genre mystery fiction atau detective fiction pasti cukup familiar dengan istilah tersebut. 

Istilah “whodunit” ini bisa dianggap sebagai plot cerita atau bisa dibilang dari sub genre dari kisah dalam detective story.

Berdasarkan buku 'Murder For Pleasure' karya Howard Haycraft, whodunit atau whodunnit berasal dari kata “who [has] done it?” atau “who did it?”. Whodunit merupakan salah satu jenis plot cerita sub genre dari kisah detektif, kriminal, atau misteri yang mengajak para pemirsanya untuk bersama menerka kira-kira siapa pelaku dari kejahatan yang tengah dilakukan dalam kisah tersebut. 

Hal ini memiliki pengertian bahwa para pemirsa memiliki kesempatan yang sama dengan sang tokoh protagonist (detektif), mengikuti penyelidikannya seperti mengumpulkan bukti sampai di akhir cerita untuk menebak siapa pelakunya.

Menurut seorang wartawan bernama Wolfe Kaufman, dialah yang menemukan kata “whodunit” sekitar tahun 1935 saat dirinya masih bekerja untuk majalah Variety. Namun editor dari majalah tersebut, Abel Green, bahwa kata “whodunit” telah dilontarkan oleh pendahulunya, Sime Silverman. 

Kata ini sudah muncul di majalah Variety pada edisi bulan Agustus 1934 melalui sebuah headline dari sebuah film misteri.
Tipe “whodunit” lebih banyak digunakan di era keemasan (golden age) detective fiction, yaitu antara 1920 sampai 1950. 

Beberapa penulis fiksi misteri dan kriminal yang menggunakan plot cerita tipikal “whodunit” di periode tersebut rata-rata berasal dari Inggris, beberapa yang terkenal antara lain adalah Agatha Christie, Nicholas Blake, G. K. Chesterton, Christianna Brand, Edmund Crispin, Michael Innes, Dorothy L. Sayers, Gladys Mitchell, dan Josephine Tey. 

Sedangkan penulis lainnya, S. S. Van Dine, John Dickson Carr, and Ellery Queen berasal dari Amerika, namun gaya penulisannya mengapdopsi gaya penulisan novelis Inggris. Penulis lainnya seperti Rex Stout menulis tipe “whodunit” dengan ciri khas Amerika.

Selama beberapa waktu, plot bertipe “whodunit” ini sangat dikagumi pembaca yang tentunya menghadirkan kejutan di akhir cerita, terutama identitas pembunuhnya. Beberapa penulis merasa senang karena telah berhasil mengecoh pembaca mereka. Para penulis ini membuat satu tokoh tersangka dengan karakter yang menyebalkan sehingga pembaca menganggap tokoh tersebut adalah pelakunya. 

Seiring berjalannya waktu, para penulis berusaha menunjukkan bahwa pelakunya bisa saja orang yang terlihat innocent” dan tidak pernah dianggap bahwa tokoh tersebut adalah pelakunya. 

Sang penulis menyiapkan beberapa daftar para tersangka yang kemudian biasanya sang tokoh detektif mengumpulkan mereka di akhir cerita dan mengungkap motif, trik pembunuhan, bukti, serta siapa pelakunya. Bisa dilihat darai dua film yang menampilkan detektif Hercule Poirot dan detektif Benoit Blanc tersebut. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X