Film 'Perempuan Tanah Jahanam' nampaknya sukses membuat para pecinta film horor seolah ikut masuk dalam alur cerita yang disuguhkan sutradara Joko Anwar. Plot twist bernuansa fantasi misteri di film ini menambah rasa ngeri dan teror yang tidak terduga dari kisah hidup Rahayu (diperankan Tara Basro).
Salah satu yang ikonik dari Perempuan Tanah Jahanam adalah setting lokasi syuting yang menggambarkan Desa Harjosari di dalam film. Kondisi rumah tua dan angker memang terlihat jelas selama film diputar. Konon, bangunan asli rumah tersebut memang mengandung aura mistis, bahkan tampak dari bentuk fisik luarnya.
Dari pengakuan sutradara Joko Anwar, syuting film ini dilakukan di lokasi berbeda-beda dan cukup banyak. Seperti di desa terpencil yang berada di kawasan Malang, Gempol, Banyuwangi, Lumajang, Lumbang, dan Ijen. Desa terpencil itu dipilih karena aksesnya harus melewati hutan dan jauh dari jalan raya.
Bahkan, tempat-tempat tersebut belum pernah digunakan untuk syuting sebelumnya. Karena itu, para kru film harus membabat semak belukar dan membenahi beberapa bangunan untuk menunjang keperluan pengambilan gambar.
Dari sekian banyak lokasi syuting itu, berikut ini fakta rumah tua angker yang dijadikan tempat syuting film 'Perempuan Tanah Jahanam', dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Kamis (24/10):
1. Rumah Peninggalan Bangsawan Jawa Ningrat
Diceritakan dalam film, ada sebuah rumah tua di Desa Harjosari yang terlihat seperti rumah peninggalan bangsawan Jawa Ningrat. Menurut beberapa sumber, rumah tua berbentuk 'letter L' ini merupakan rumah tua yang dibangun sejak Zaman Belanda. Semak-semak di sekitar rumah menambah aura seram di rumah ini.
2. Rumah Joglo Khas Jawa
Lokasi syuting lainnya dalah rumah Joglo khas Jawa yang dijadikan sebagai rumah Ki Saptadi dalam film ini. Kabarnya, rumah ini berada di Pal Pakis, Bulusari, Banyuwangi. Dilihat dari bangunan aslinya, rumah ini tidak seseram yang digambarkan di film dan terbilang cukup rapi untuk ukuran bangunan tua.
Nah salah satu rumah yg dijadiin setting lokasi kini jadi rumah baca lho
— Mas Didik Banyuwangi (@masdidikBWX) October 20, 2019
Kabarnya ini salah satu gerakan mensubtitusi / melengkapi akses pendidikan yg terbatas
Yg udah pada nonton filmnya tau rumah ini kan pic.twitter.com/ujr8yLlnrS
Meski letaknya terpencil dan sangat jauh dari keramaian, rumah tua ini sudah disulap menjadi sebuah Perpustakaan Taman Rimba. Hanya saja, memang rumah itu tidak berpenghuni lagi.
