Sensasi Nonton ‘Marui Video’, Berasa Ikutan Investigasi dari Rekaman Pembunuhan Sadis

- Senin, 5 Juni 2023 | 10:17 WIB
Adegan di Marui Video. (Hancinema),
Adegan di Marui Video. (Hancinema),

Apa jadinya kalau bukti rekaman pembunuhan yang selama ini nggak terpublikasikan, menjadi kunci satu-satunya untuk membuka kasus lainnya tapi sekaligus membawa serangkaian teror yang mengancam nyawa?

Satu lagi film horor-thriller Korea bergenre found footage yang siap datang ke mimpimu! Film bergenre serupa memang makin banyak diangkat ke layar lebar, seperti Paranormal Activity yang tayang sejak tahun 2007, Gonjiam: Haunted Asylum pada tahun 2018, atau film yang sempat viral di tahun 2021 berjudul The Medium asal Thailand. 

Kini, film terbaru Korea berjudul Marui Video yang sudah tayang di bioskop pada April lalu menawarkan pengalaman horor serupa yang membawa penonton masuk ke dalam investigasi yang mengerikan.

Baca Juga: Alasan WB Rilis ‘Barbie’ Berbarengan ‘Oppenheimer’: Ingin Beri Jari Tengah ke Nolan

Sinopsis Marui Video

-
Adegan di Marui Video. (Hancinema),

Film Marui Video menceritakan tentang tim jurnalis yang biasanya meliput di kejaksaan, tiba-tiba melakukan sebuah investigasi pembunuhan brutal dan sadis di tahun 1992 setelah menemukan bukti rekaman video satu-satunya yang tidak pernah dipublikasikan. 

Pembunuhan tersebut sempat menggemparkan Busan, dimana pelaku laki-laki membunuh pacarnya sendiri di sebuah losmen. Pembunuhan tersebut digadang-gadang menjadi pembunuhan sadis, karena detail kejadiannya terekam pada sebuah video. Oleh kejaksaan setempat, video ini disembunyikan dan tidak pernah dibuka ke publik.

Saat tertangkap, pelaku tanpa rasa bersalah mengakui perbuatannya namun nggak lama kemudian bunuh diri saat berada dalam penjara. Dan selama beberapa dekade, video tersebut tersimpan dalam ruangan kejaksaan tanpa pernah dibongkar.

-
Adegan di Marui Video. (Hancinema),

Selang puluhan tahun berlalu, seorang reporter yang biasanya meliput untuk kejaksaan mendengar kabar mengenai rekaman tersebut dan berniat untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Ia dan timnya kemudian membuat sebuah video dokumenter yang berisi tentang perjalanan investigasi mereka dalam mengungkap kasus tahun 1992 itu. 

Saat menonton video tersebut, mereka menemukan adanya penampakan hantu bertopi yang menyimpan kejanggalan dan tidak pernah terungkap oleh penyelidik di masa itu. Seperti biasa, penyelidikan mereka pun seolah menemui jalan buntu. Jaksa yang terlibat dalam penyelidikan masa itu sudah meninggal, pelaku pembunuhan pun bunuh diri sebelum dijatuhi hukuman, dan keluarga korban enggan untuk melakukan wawancara.

Tapi pemilik losmen kemudian membuka fakta baru mengenai kaitannya dengan kasus pembunuhan satu keluarga yang sempat terlupakan. Video terkutuk itu pelan-pelan mengantarkan tim jurnalis tersebut pada serangkaian kejadian aneh dan misterius yang mengancam seluruh nyawa mereka. 

Gabungan found footage dan mockumentary yang menarik dengan alur yang super lambat

-
Adegan di Marui Video. (Hancinema),

Sesaat, penonton mungkin akan merasa kalau Marui Video adalah film yang didasarkan pada kisah nyata. Sutradara sekaligus penulis Yoon Joon Hyeong berhasil menampilkan sisi horor yang mengerikan tanpa jumpscare yang berlebihan. 

Film ini nggak hanya berisi video mentah seperti film-film found footage lain yang bikin pusing dengan gambar shaky-nya, tapi juga diselipi mockumentary yang mengesankan film ini didasarkan pada kejadian nyata. Penonton juga ikut merasakan ketegangan saat tim jurnalis melakukan investigasi.

Film ini seolah dibagi dalam dua babak, dimana bagian pertama berisi penyelidikan yang dibalut dalam skema alur yang super lambat berhasil membangun ikatan antara wawancara investigasi dengan bukti-bukti yang ada. Sehingga film ini memang terasa seperti film dokumenter thriller ketimbang horor-thriller. Tapi, sayangnya untuk sebagian penonton yang sulit menikmati genre seperti ini mungkin akan merasa bosan bahkan mengantuk.

Bagian selanjutnya lebih intens dengan pacing yang naik turun berhasil bikin penonton merasa deg-degan. Namun sayangnya, di bagian ini ada beberapa adegan yang terasa kurang dan bikin geregetan. Apalagi kalau sudah mengintip trailer film ini sebelumnya, ekspektasi yang diharapkan kurang sesuai dengan jalan filmnya. 

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

X