INDOZONE.ID - Mungkin banyak dari kita hanya sedikit yang mengenal nama Eva Arnaz, kecuali mungkin orang tua atau om dan tante kalian, atau juga kalian yang termasuk milenial awal. Pada eranya, sosok Eva Arnaz adalah model dan aktris film yang memiliki imej seksi karena kerap bermain film bertema erotis di era 80-an.
Namun setelah menjalai perjalanan hidup yang dipenuhi dengan jatuh bangun, ia mulai meninggalkan semua keartisannya dan memutuskan untuk hijrah. Mulai dari kegagalan pernikahan hingga suami yang hilang saat peristiwa penculikan artis, Eva pun bertobat nasuha dan hidup bersahaja hingga sekarang.
Sekilas cerita perjalanan hidup sang artis yang kini berganti nama telah dirangkum oleh Indozone dari berbagai sumber yang ada.
Mengenal sosok Eva Arnaz di awal karirnya.

Mengutip Wikipedia, Eva Yanthi Arnaz dilahirkan di Klinik Bersalin Safni yang berada di Bukittinggi pada tanggal 14 Juli 1957. Ia adalah putri kedua dari empat bersaudara pasangan Arnaz dan Rasminar.
Eva telah menyukai dunia model sejak kecil. Hal itu pula yang mendorongnya ikut pemilihan None Jakarta pada tahun 1976 dan berhasil meraih juara dua.
Setahun kemudian Eva berhasil terpilih sebagai Ratu Jakarta. Prestasi itu pula yang mengantarnya menjadi bintang film.
Baca Juga: Kisah Pilu Tsunami untuk Seventeen, Ifan Hampir Pasrah Tertolong Kotak Hardcase Lighting
Karir Eva Arnaz di dunia film dan julukan bombseks

Debut filmya adalah Duo Kribo (1978) arahan Eduard Pesta Sirait dan Eva berpasangan dengan Achmad Albar. Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva mendapat julukan bintang bom seks.
Film-film Eva berikutnya sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulu tangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
Pernah bermain bersama Warkop DKI

Selain itu Eva juga main di film komedi bersama Warkop DKI sampai lebih dari lima judul, antara lain Manusia 6 Juta Dollar, "Tahu Diri Dong, Pokoknya Beres, Sabar Dulu Dong, Lupa Aturan Main, Maju Kena Mundur Kena, Depan Bisa Belakang Bisa, Pintar Pintar Bodoh dan Atas Boleh Bawah Boleh. Dalam film-film Warkop ini, Eva lebih dikenal karena keseksian tubuhnya yang memang menjadi salah satu daya tarik film-film Warkop saat itu.
Untuk komedi non-Warkop ia juga sempat terlibat dalam film garapan Nya Abbas Acup, Cintaku di Rumah Susun film yang masuk unggulan FFI waktu itu, juga film Barang Titipan dan Antri Dong. Film inilah yang membantah anggapan orang bahwa kelebihan Eva di film hanya karena keberaniannya dalam peran buka-bukaan.
Saat dunia perfilman meredup, Eva pun beralih ke sinetron berjudul Rosanna (1996). Aktingnya di sinetron ini menjadi kiprah terakhir Eva dalam dunia seni peran.
Lima pernikahan dan sempat tanpa keturunan.

Dari keempat pernikahan sebelumnya dia tidak pernah mendapat keturunan. Yang pertama dengan Kiki Saelan, putra dari Maulwi Saelan (tokoh sepak bola tanah air. Lalu dengan Barry Prima, keduanya tidak dikaruniai seorang anak pun. Ia pun empat menikahi Adi Bing Slamet, namun kandas setelah menjalani tiga tahun pernikahan, lagi-lagi tanpa anak.
Semenjak pernikahan ketiga, Eva Arnaz sempat memutuskan untuk meninggalkan dunia film dan ingin mempelajari agama. Gagalnya pernikahannya yang berulang kali, membuat dirinya ingin mendekatkan diri dengan agama.
Ia pun menikah dengan seorang pengusaha dan pengurus partai PPP, Dedy Omar Hamdun. Keduanya sempat naik haji pada tahun 1996 silam. Namun sang suami menghilang di tahun 1997 yang konon diculik.
Kini Eva telah menikah lagi untuk yang kelima kalinya dengan pria berdarah Arab dan memiliki seorang anak kandung empat pada tanggal 17 juli 2000.
Baca Juga: Kisah Produser Hollywood yang Ketahuan Melakukan Pelecehan Seksual ke 107 Aktris Ternama
Penculikan suami keempat di saat pemilu 97

Salah satu hal terkelam dalam kehidupannya adalah menghilangnya suami keempatnya, Dedy Hamdun di saat situasi politik Indonesia memanas. Mengutip Wikipedia, Dedy Hamdun adalah satu dari beberapa orang yang hilang di era 1997.
Mengutip Yooutube Museum Tv, suami Eva Arnaz adalah salah satu aktivis dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan yang menghilang di hari pencoblosan pemilu 29 Mei 1997. Saat itu, Dedy Hamdun sempat mengantarkan Eva ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan.
Setelah itu, Dedy saat itu pergi bersama dua orang, yaitu Noval Alkatiri dan Ismail naik mobil BMW. Namun ketiganya tak pernah lagi terlihat hingga sampai saat ini.
Selama periode 1997/1998, KONTRAS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mencatat 23 orang telah dihilangkan oleh alat-alat negara. Dari angka itu, 1 orang ditemukan meninggal (Leonardus Gilang), 9 orang dilepaskan penculiknya, dan 13 lainnya masih hilang hingga hari ini. dan penculikan itu terjadi saat masa kepemimpinan Jenderal tertinggi ABRI, Wiranto.
Suami Eva Arnaz sendiri adalah satu dari 13 aktivisi yang keberadaannya tak diketahui.
Dipermainkan aparat dan mendapat teror pembunuhan.
Dalam kisahnya dalam video di salah satu televisi, Eva Arnaz menceritakan kecemasan diriya saat suaminya menghilang. Ia pun melapor ke polisi hingga Angkatan bersenjata. Namun menurut Eva, ia seperti dipermainkan oleh para aparat. Seolah dijanjikan akan ada tim khusus yang untuk mencari, namun tidak ada satu pun yang bertindak, seolah ada yang mereka sembunyikan.
Saat melaporkan pencarian suaminya itu pun, Eva pun diancam oleh beberapa telepon. Ia bahkan mengakui mendapat ancaman pembunuhan. Ia diminta untuk tidak mencari sensasi dan tak perlu melakukan pencarian atau berbicara kepada aparat.
Bahkan para wartawan dari beberapa media yang ingin mewawancarainya mendapatkan tekanan. Eva sendiri merasa dirinya tidak berniata mencari sensasi dan untuk mencari perhatian. Tujuannya adalah mendapatkan jawaban kemana suaminya.
Dalam video curhatan hidupnya yang tayang di Youtube, Eva mengakui bertemu dengan seorang perwira Angkatan yang diam-diam yang memberikan informasi bila suaminya kemungkinan telah tiada. Namun posisi dimana kuburan suaminya, perwira itu tak berani membuka mulutnya.
Eva Arnaz ganti nama dan memilih berjualan lontong sayur.
Kehilangan suami keempatnya, membuat Eva semakin mendekatkan diri kepada Agama. Ia pun mengganti Namanya dengan Siti Syarifah dan bertemu dengan suami kelimanya yang mengerti tentang agama. Suaminya yang bernama Firazh Al-Tassi, adalah pria keturunan Arab yang banyak mengajarkan tentang agama dan mengajarinya membaca Al Quran dengan baik.
Ia pun meninnggalkan semua kehidupan keartisannya, bahkan kekayaannya di masa lalu. Ia mulai berdagang dan mengerjakan apa yang bisa ia lakukan. Dari berdagang baju muslimah hingga menjual lontong sayur.
Ia juga membersihkan hartanya yang ia dapat dari menjadi artis dan menjual rumah hingga mobilnya.
Masih sering kumpul dengan artis lawas
Meski sudah tak lagi menjalankan profesi pemain film, ia masih terlihat bertemu dengan beberapa rekan sesama artis lainnya. Seperti yang terlihat dari beberapa unggahan di Instagramnya, atau unggahan artis lainnya, seperti Paramitha Rusady, Yessy Gusman, atau Yatie Octavia.
dalam postingan yang diunggah pada 12 Maret lalu, Eva Arnaz masih terlihat berumpul dan foto bareng dengan beberapa artis tempo dulu. Ia bertemu dengan beberapa artis lama dalam acara HUT PARFI yang ke-67.
Artikel Menarik Lainnya;