Review 'The Woman King': Kisah Nyata Perjuangan Prajurit Wanita Afrika dari Perbudakan

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 21:21 WIB
The Woman King (Sony Pictures)
The Woman King (Sony Pictures)

Stunning, flexing, and incredible story! Film terbaru 'The Woman King' yang bisa kamu tonton di bioskop sejak 5 Oktober ini diangkat dari kisah nyata tentang perjuangan prajurit wanita di Afrika dari perbudakan.

Berlatar belakang tahun 1800-an, film ini berfokus tentang sekelompok prajurit wanita Agojie yang bertugas untuk melindungi kerajaan Dahomey, sebagai salah satu negara paling kuat di Afrika Barat pada abad ke-18 dan ke-19 atau yang saat ini dikenal sebagai Benin.

Pasukan ini juga bertugas untuk melindungi Raja dan kekayaannya. Pasukan Agojie sendiri terdiri atas prajurit wanita dengan keterampilan dan keganasan yang belum pernah ada di dunia, yang dipimpin oleh Jendral wanita.

-
The Woman King (Sony Pictures)

Dahomey mempunyai tradisi unik, dimana mereka sangat menghargai perempuan dan mengakui kesetaraan gender. Sehingga struktur sosial mereka pun bukan hanya dipimpin oleh laki-laki, tapi juga perempuan. Termasuk posisi penting kerajaan, mulai dari jenderal militer, penasihat keuangan, pemimpin agama, hingga jajaran tertinggi dengan gelar Kpojito atau Raja Wanita yang langsung diberikan oleh Raja kepada pasangan perempuan.

Nanisca (Viola Davis) adalah Jenderal pasukan Agojie. Ia adalah sosok wanita yang tangguh, gagah, kuat dan nggak segan untuk membunuh siapa pun yang dianggap menghalanginya. Rekan seperjuangan terdekatnya adalah Amenza (Sheila Atim), seorang yang lincah dan lihai dalam menggunakan senjata lembing. Kemudian ada Igozie (Lashana Lynch) yang bertugas untuk membimbing salah satu rekrutan terbaru mereka bernama Nawi (Thuso Mbedu).

-
The Woman King (Sony Pictures)

Pengambilan tokoh Nawi ini sekaligus sebagai penghormatan kepada salah satu prajurit Agojie terakhir yang meninggal di tahun 1979. Seorang gadis muda yatim piatu yang menentang ayah angkatnya untuk menikah. Ketika sang ayah sadar bahwa takdir anaknya bukanlah menikah dan mempunyai anak, ia kemudian menyerahkannya pada Agojie.

'The Woman King' karya sutradara Gina Prince-Bythewood ini merupakan film drama sejarah yang dibalut dengan aksi heroik dan menegangkan dari para prajurit wanita asal Afrika Barat.

Namun, bukan hanya fokus pada peperangan saja tapi film ini juga mengajak penonton untuk ikut merasakan sisi lain kehidupan prajurit Agojie sebagai perempuan. Rasa tertindas, bersalah, ketakutan, trauma masa lalu yang mengharuskan mereka untuk tetap berdiri tegak, dan tanggung jawab untuk melindungi rakyat dari penindasan dan ketidakadilan dari para penjajah.

Saat itu, banyak perbudakan dari kaum penjajah. Bahkan, nggak sedikit juga saudara sebangsa yang menjual keluarga mau pun kerabatnya kepada ras kulit putih demi mendapatkan uang. 

Ditambah musuh bebuyutan mereka yakni kekaisaran Oyo dibawah pimpinan Oba Ade yang berusaha menghancurkan kehidupan rakyat Dahomey dengan menculik para perempuan Dahomey dan menjualnya sebagai budak.

-
The Woman King (Sony Pictures)

Demi menyelamatkan kerajaan Dahomey, Jenderal pasukan Nanisca (Viola Davis) berusaha untuk memutus sepenuhnya kejahatan tersebut dan melatih generasi berikutnya untuk berperang melawan musuh yang telah lama mengincar kerajaan mereka.

Semangat perang mereka pada akhinrya membuat Raja Ghezo (John Boyega) dari Dahomey untuk mempersiapkan perang besar-besaran terhadap kekaisaran Oyo.

Latihan keras yang mereka lalui bertujuan untuk mengasah keterampilan serta membentuk pribadi mereka menjadi lebih kuat, sehingga musuh pun akan sulit menebak strategi perang yang digunakan prajurit Agojie.

Salah satu rekrutan baru mereka, yakni Nawi adalah sosok gadis muda yang tangguh dan punya kemampuan bertahan sangat baik. Sosok ini kemudian secara tiba-tiba menjadi bagian dari cerita hidup Nanisca di masa lalu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X