Mampukah Industri Film Bertahan di Era New Normal? Ini Kata Riri Riza

- Kamis, 4 Juni 2020 | 16:44 WIB
Sineas Riri Riza ungkap bagaimana industri film nantinya di era new normal. (Instagram/@rizariri).
Sineas Riri Riza ungkap bagaimana industri film nantinya di era new normal. (Instagram/@rizariri).

Banyak orang kini tengah bersiap untuk memasuki new normal atau adaptasi kehidupan baru. Di new normal nanti, tentunya ada hal-hal baru yang harus dipatuhi oleh masyarakat guna mencegah penularan virus corona baru atau SARS-CoV-2. Salah satunya adalah menonton film di bioskop.

Menurut sutradara dan sineas film Riri Riza, new normal akan melahirkan cara atau interaksi baru menonton film. Contohnya menonton di bioskop konvensional tapi dengan aturan jaga jarak, adanya drive-in cinema, atau mungkin beralih ke digital platform. Selain itu, teknologi juga akan berperan besar dalam penayangan suatu film.

"Dalam sejarahnya menonton film itu di ruangan besar bersama-sama karena membangun emosi. Tapi menonton film itu experience, bisa di udara (pesawat terbang) atau di dalam mobil. Kemungkinan ini sudah dibangun, sudah biasa nonton di digital," kata Riri dalam konferensi pers online OPPO Find X2 Series and Forbes Indonesia : The Ultimate Talks, Kamis (4/6/2020).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Cinema XXI (@cinema.21) on

Riri menambahkan, industri film adalah industri yang adaptif. Oleh karenanya, dalam menghadapi situasi ini orang-orang kreatif yang bekerja di industri film harus terus berinovasi. Mulai dari memikirkan alur cerita yang akan ditayangkan, kreativitas menulis jalan cerita, hingga cara penyampaian ke penonton.

Setidaknya harus ada dua hal yang harus diperhatikan menyikapi fase new normal dalam industri film. 

Pertama, industri film harus Iebih toleransi untuk produksi. Sebab selama ini syuting bisa melibatkan 100-200 orang. Saat new normal, tidak menutup kemungkinan itu sulit dilakukan. Kedua, harus terus kreatif menghadapi situasi di masa depan. 

"Mungkin teman-teman di industri film mulai berfokus menulis cerita yang lebih tepat diproduksi, pertama sesuai keadaan ekonomi, kedua kalau kalau situasi ini akan Iebih panjang," ucap Riri.

"Jadi misalnya membuat cerita yang Iebih intimate, syuting tidak melibatkan orang Iebih banyak, atau membuat film dengan gagasan-gagasan yang Iebih vokal," pungkas Riri.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X