Review Film 'KKN di Desa Penari': Tetap Mencekam Meski Siang Hari 

- Senin, 25 April 2022 | 22:15 WIB
Para pemeran KKN di Desa Penari. (Instagram/kknmovie).
Para pemeran KKN di Desa Penari. (Instagram/kknmovie).

Setelah beberapa kali batal tayang di tanggal yang sudah ditentukan, akhirnya pihak resmi KKN di Desa Penari mengumumkan akan tayang pada tanggal 30 April 2022. Dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Aulia Sarah, dan masih banyak lagi lainnya, film ini menyajikan kisah mencekam yang siap membuat bulu kuduk berdiri.

Film ini diadaptasi dari cerita yang sempat viral di Twitter yang diunggah oleh akun @SimpleMan. Kisah yang diunggah pun ternyata adalah sebuah cerita asli yang terjadi pada tahun 2009.

Jalan cerita KKN di Desa Penari.

Film ini menceritakan tentang enam mahasiswa yang berasal dari sebuah perguruan tinggi di Kota S yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil di kawasan Timur provinsi Jawa Timur. 

Enam mahasiswa tersebut terdiri dari Nur (Tissa Biani), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Wahyu (Fajar Nugraha). Desa tempat kejadian ini terjadi pun disamarkan dengan 'desa penari'

Pada awalnya, mereka mengira bahwa desa yang mereka pilih adalah desa biasa, tetapi dugaan mereka ternyata salah besar. Mereka mengalami berbagai kejanggalan atau hal-hal berbau mistis yang sudah dirasakan sebelum mereka sampai ke desa tersebut. 

-
Para pemeran KKN di Desa Penari. (Instagram/kknmovie).

Mereka juga dilarang untuk melewati hutan Tapak Tilas setelah jam 4 sore. Jika mereka tetap melewatinya, mustahil untuk bertemu dengan orang-orang lain, sebab penduduk setempat pun juga tidak berani untuk melewatiny karena takut mendengar suara gamelan.

Banyak hal janggal di desa tersebut, seperti tak adanya kamar mandi di rumah-rumah sehingga mereka harus mandi di Sinden. Nur mulai sering diganggu dan melakukan hal-hal aneh, seperti menari-nari. Begitu pula dengan Adinda. 

Sampai akhirnya beberpaa dari mereka banyak yang berbuat di luar tata krama bahkan melanggar. Hasilnya, sang penunggu desa marah dan meminta korban.

Review: Sinematografi jempolan, suasana dibuat mencekam meski keadaan siang.

Dari awal film ini dimulai, penonton akan disuguhi pengambilan gambar yang mempesona. Pengambilan sudut, serta kamera yang bergerak memutar atau jungkir balik menjadi pengalaman baru buat penonton.

Apalagi landscape hutan yang penuh bukit, latar lokasi hutan dengan penuh gapuran dan bangunan angker menambah kesuraman di film ini, dan menjadi bumbu penyedap.

Secara skala visual kengerian memang tak begitu menyeramkan, bamun tata suara yang apik yang membuat penonton dibuat deg-degan dan merinding. Bahkan para pembuat film tak segan-segan menunjukkan penampakan kengerian pada siang hari.

Untuk akting dan karakter, yang banyak disorot luar biasa di film ini adalah akting dari Tissa Biani dan Adinda Thomas yang sepertinya tampil total. Begitu pula Agniny Haque dan Aulia Sarah. Sementara akting para pemeran laki-laki masih belum terasa, terlebih saat mereka mencoba berdialog dalam bahasa Jawa.

Secara plot, jalan ceritanya disebut mengikuti apa yang dituturkan simpleman di dalam Twitter beberapa waktu lalu. Meski ada beberapa bagian yang kurang begitu dimengerti, namun film ini tetap menarik untuk disimak. 

Rating: 7,5/10

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X