Winnie the Pooh Karakter Lucu di Masa Kecil, Kini Jadi Pembunuh Berdarah yang Mengerikan

- Kamis, 1 September 2022 | 11:07 WIB
Winnie the Pooh dalam serial kartun dan film (Istimewa)
Winnie the Pooh dalam serial kartun dan film (Istimewa)

Tidak pernah terbayangkan, Winnie the Pooh, karakter lucu nan menggemaskan yang menjadi hiburan di masa kecil kini difilmkan menjadi sosok pembunuh mengerikan.

Ide ini datang dari Rhys Frake-Waterfield, penulis dan juga yang menyutradarai Winnie the Pooh: Blood and Honey, film horor yang akan dirilis tak lama lagi.

Film ini merupakan penceritaan ulang horor dari buku A. A. Milne tahun 1926, Winnie the Pooh dan memperlihatkan karakter antropomorfik Winnie the Pooh dan Piglet saat mereka menjadi pembunuh yang haus darah ketika Christopher Robin meninggalkan mereka untuk pergi kuliah di perguruan tinggi.

Pengembangan film ini dimulai ketika buku aslinya menjadi karya domain publik di Amerika Serikat pada Januari 2022 lalu yang mengakibatkan The Walt Disney Company tidak lagi memegang hak film eksklusif atas karakter yang pertama kali digambarkan dalam buku tersebut.

Setelah diumumkan, film tersebut mendapat reaksi beragam dan menarik perhatian karena konsep film itu mengubah segala persepsi tentang Winnie the Pooh yang merupakan karakter menggemaskan saat kita masih kecil.

Film Winnie the Pooh: Blood and Honey diproduksi oleh Jagged Edge Productions dan didistribusikan oleh ITN Studios dan MovieCompany (Belanda, Belgia, Luksemburg dan Antillen Belanda).

Sinopsis

Film ini diawali dari Christopher Robin (Nikolai Leon) yang memutuskan meninggalkan teman-temannya, Winnie-the-Pooh, Piglet dan lainnya di Hundred Acre Wood untuk pergi kuliah.

Selama kepergiannya itu, Pooh dan Piglet berubah menjadi liar karena kelaparan yang membuat mereka tidak seperti yang dikenal Robin selama ini.

Lalu, Robin kembali ke hutan itu bersama tunangannya, Mary (Paula Coiz) untuk diperkenalkannya kepada Pooh dan Piglet, namun dia menemukan kejadian mengerikan dari apa yang tidak pernah diduga sebelumnya.

"Karena mereka harus berjuang sendiri, mereka pada dasarnya menjadi liar kembali," kata penulis/sutradara Rhys Waterfield soal plot Winnie the Pooh: Blood and Honey dilansir Variety.

"Jadi mereka sudah kembali ke akar binatangnya. Mereka tidak lagi jinak: mereka seperti beruang ganas dan babi yang ingin berkeliling dan mencoba mencari mangsa," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X