Sukses di 'Yuni', Kamila Andini Perkenalkan 'Nana' yang Tembus Festival Film Berlin

- Jumat, 21 Januari 2022 | 18:19 WIB
Poster film 'Before, Now & Then' (Nana) yang lolos tampil di Berlin International FIlm Festival 2022. (Instagram/@fourcolorfilms)
Poster film 'Before, Now & Then' (Nana) yang lolos tampil di Berlin International FIlm Festival 2022. (Instagram/@fourcolorfilms)

Setelah akhir tahun lalu sukses dengan film 'Yuni', sutradara Kamila Andini bersama Fourcolours Films kembali memperkenalkan sebuah film yang juga dibawa ke festival film Internasional lainnya. Adalah film 'Nana' atau yang dalam Inggrisnya diberi judul 'Before, Now & Then' yang lolos tiga besar dalam kompetisi Berinale atau Berlin International Film Festival 2022.

Film ini diadaptasi salah satu bab di novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran berjudul 'Telur'. Bab tersebutlah yang menjadi inspirasi Kamila Andini membuat film yang dibintangi oleh Happy Salma, Laura Basuki, Ibnu Jamil, Arawinda Kirana, dan beberapa aktor ternama lainnya. 

"Saya pertama kali bukunya ditengah-tengah menulis 'Yuni' juga waktu itu, lalu membaca chapter telur dan langsung tertarik dengan chapternya karena sejujurnya sebelumnya fillm saya 'Sekala Niskala' karena banyak ngomongin soal telur. Jadi coincidence banget, langsung terkoneksi secepat itu karena membicarakan soal kelahiran, tumbuh di film kedua saya," kata Kamila saat menggelar jumpa press di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (21/1/2022).

-
Suasana Press Conference 'Before, Now & Then' atau 'Nana' yang disutrdarai Kamila Andini. (INDOZONE/M Fadli).

Film ini bercerita tentang seorang perempuan Indonesia yang hidup di daerah Jawab Barat di era 1960-an yang diangkat dari kisah nyata kehidupan Raden Nana Sunani. Kisah seorang perempuan yang melarikan diri dari gerombolan yang ingin menjadikannya istri dan membuatnya kehilangan ayah dan anak. Ia lalu menjalani hidupnya yang baru bersama seorang menak sunda hingga bersahabat dengan salah satu perempuan simpanan suaminya. 

Baca Juga: Ada Iko Uwais di Film 'Fistful of Vengeance', Tampil Memukau Menghajar Para Penjahat

Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah penggunaan bahasa Sunda yang menyesuaikan dengan keontetikan lokasi. Saking ingin terasa nyata, bahasa Sunda yang digunakan adalah bahasa Sunda tempo dulu yang berbeda dengan Sunda saat ini.

Hal ini seolah menjadi kebiasaan Kamila Andini dalam membuat film. Setelah sebelumnya 'Yuni' juga menggunakan bahasa Banten, kini film 'Nana' menggunakan bahasa daerah lainnya.

Tentunya hal ini tidak menjadi penghambat kepada pemeran karena sudah disediakan beberapa ahli bahasa Sunda. Happy Salma yang kelahiran Sunda juga merasa bangga menjadi bagian dari budaya yang akan diperkenalkan di dunia.

"Sebuah bahasa daerah bukan penghambat untuk kita berkomunikasi dengan siapaun makhluk dengan dunia ini. Jadi bayangkan nanti di Berlin filmnya Bahasa Sunda tapi subtitlenya pakai Bahasa Jerman," kata Happy Salma. 
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X