Garin Nugroho bersama Daniel Rifki menggarap film baru dengan tajuk '99 Nama Cinta'. Film tersebut mengusung tema drama religius.
Berdurasi 106 menit, film ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Deva Mahenra, Susan Sameh, Chiki Fawzi, Adinda Thomas, Donny Damara, Ira Wibowo, Robby Purba dan Dzawin.
Nah, dua cast film '99 Nama Cinta' yaitu Acha Septriasa dan Susan Sameh berkunjung ke kantor Indozone nih guys pada Selasa (12/11). Mereka menceritakan pengalaman saat syuting '99 Nama Cinta' dalam Indozone Talkshow.
Menurut Acha yang berperan sebagai Talia, film tersebut sebenarnya bergenre drama romantis yang mengangkat kisah tentang masa kecil yang akhirnya muncul kembali dalam sebuah pertemuan.
"Ini film romantis sebenarnya. Film ini menceritakan pertemuan teman semasa kecil dari dua orang manusia yang sudah menjalani hidupnya masing-masing. Dengan background yang berbeda mereka justru mengalami gesekan. Karena hal itu, mereka jadi menemukan jati dirinya, cintanya dan spirituals journey-nya," tutur Acha.
Acha juga menceritakan makna '99 Nama Cinta', menurutnya angka 99 itu seperti lambang kesempurnaan. Angka 99 adalah yang paling besar dalam urutan angka yang ada dan mendekati sempurna.
"99 lambang kesempurnaan dan enggak harus bulat 100. Dalam film ini, 99 dideskripsikan sifat-sifat Tuhan itu sendiri," ungkapnya.
Sementara menurut Susan Sameh yang memerankan karakter Chandra, '99 Nama Cinta' itu memiliki banyak arti.
"Kalau menurut aku, '99 Nama Cinta' itu banyak banget artinya. Seperti cinta kasih, cinta ke sesama. Cinta itu enggak harus satu, hanya ke orang yang kita cintai. Namun bisa juga cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada Tuhan, atau bahkan cinta kepada barang yang kita miliki," katanya.
Ada hal unik yang terjadi saat proses syuting '99 Nama Cinta', Acha menceritakan kalau tim produksi dan penyutradaraan menemukan lokasi yang sama persis dengan yang dibayangkan oleh mas Garin.
"Ini kan cerita fiktif. Namun, saat pencarian lokasi ternyata kita menemukan lokasi yang benar-benar sama dengan yang ditulis. Secara geografisnya, iklim, cuaca, perkebunan, bahkan pemetaan yang ada di script sama persis di lokasi itu. Aneh kan, kok kita bisa menemukan yang sama persis ya," ungkapnya.
