Superstar Paris Hilton dikenal sebagai bintang reality show, yang kemudian menjadi pebisnis dan menjadi aktivis. Namun siapa sangka sebelum hidup dalam keglamoran tersebut, ia memiliki masa lalu yang kelam.
Melalui film dokumenter bertajuk 'This is Paris', ia mengaku pernah mengalami kekerasan mental dan fisik di asrama kala remaja. Dia kini sedang mengusahakan agar sekolah bernama Provo Canyon School di Utah tersebut ditutup.
Dikutip dari Reuters, Kamis (8/10/2020), Hilton mengklaim dia mengalami kekerasan mental dan fisik, ditempatkan di sel isolasi berjam-jam dan dipaksa minum obat entah apa. Namun pernyataan ini masih bersifat sepihak tanpa keterangan dari pihak asrama.
Premis dari dokumenter itu sebenarnya lebih menyoroti status Hilton sebagai pengusaha dan meluruskan pandangan orang-orang yang salah mengenainya. Namun selama syuting, dia mulai membuka diri kepada sutradara.
"Saya merasa nyaman dengannya dan mengungkapkan mimpi buruk serta sedikit kisah itu," ujar Paris Hilton.
Meski dia awalnya tidak mau ada isu kekerasan dalam dokumenter itu, sutradara terus mendorongnya untuk bicara.
"Dan saya sadar bahwa ini bisa menolong banyak orang dan membuat orang lain berdaya."
Paris Hilton senang bisa menggunakan suara aslinya, bukan suara melengking palsu yang membuatnya terkenal, untuk membuat perbedaan.
"Melelahkan untuk berpura-pura jadi, seakan kau tak punya otak dan tak tahu apa yang terjadi. Saya sudah melakukannya terlalu lama. Saya bukannya perempuan pirang yang dungu. Saya hanya pintar berpura-pura," katanya.
Artikel Menarik Lainnya
- Viral Mahasiswa Diprank Dosen Ngga Lulus Sidang Skripsi, Reaksi si Mahasiswa Jadi Sorotan
- Diam-diam Ambil Video Pasangan di Dalam Kamar Apartemen, Cewek Ini Habis Dihujat Netizen
- Viral Pengantin Nikah Hasil Perjodohan Orangtua, Sikap Pengantin Wanita Jadi Sorotan