Sutradara Rusia, Kirill Serebrennikov secara terang-terangan menolak seruan boikot film negaranya yang dilakukan oleh publik internasional karena serangan militer Rusia ke Ukraina.
Hal itu diutarakan Serebrennikov dalam Festival Film Cannes, di mana dia memutuskan untuk berpartisipasi dalam ajang tersebut meski pihak Cannes telah melarang perwakilan dari Rusia.
Menurut dia, publik internasional harus bisa membedakan antara budaya Rusia, dalam hal ini film dengan politik pemerintah dari rezim Vladimir Putin.
"Budaya Rusia adalah tentang kerapuhan hidup. Ini tentang orang-orang yang berada di bawah penindasan. Siapa yang memperjuangkan kebenaran atau keadilan," kata dia dilansir Variety.
"Itulah budaya yang sebenarnya. Bukan budaya ideologis. Bukan propaganda. Saya pikir tidak baik memboikot budaya semacam ini," tegas dia lagi.
Variety menyebutkan bahwa ruang untuk sinema subversif di Rusia semakin menghilang. Namun banyak pembuat film memperkirakan produksi akan terus berlanjut asalkan pemerintah dapat meningkatkan investasi di industri film.
"Produsen yang siap memproduksi apa yang diminta, mereka akan menerima lebih banyak kesempatan daripada sebelumnya," kata produser yang menutup kantornya di Moskow.
Untuk memahami seperti apa masa depan industri film Rusia, dia meminta untuk harus melihat ke masa lalu.
"Saya yakin industri akan melihat kembalinya tematik ke era pembuatan film Soviet, dengan fokus besar pada komedi yang membangkitkan semangat, dan drama olahraga yang memotivasi,” kata produser Ilya Stewart.
“Sepertinya tidak akan ada permintaan untuk seni yang mencerminkan kenyataan…. [Ini akan menjadi] pelarian murni. Untuk itu juga akan ada permintaan lanjutan. Negara ini telah melalui siklus ini sebelumnya," tambah dia.
