Belakangan ini misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat mencuri perhatian. Bahkan, kasus yang masih dalam tahap penyidikan ini dianggap mirip dengan sekuel film House of Secrets: The Burari Deaths.
House of Secrets: The Burari Deaths merupakan film yang pernah menjadi box office di Netflix yang tayang pada tahun 2021. Di mana film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Burari, New Delhi, India pada tahun 2018.
Kisah pembunuhan yang menewaskan 11 orang di film tersebut dianggap mirip dengan misteri kematian satu keluarga di Kalideres. Namun yang menjadi perbedaan, jika di film itu ada 11 orang yang tewas, misteri kematian di Kalideres memakan 4 korban.
Empat anggota keluarga itu terdiri dari kepala keluarga RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68) dengan kondisi perut yang kosong. Namun sampai saat ini, misteri kematian dari satu keluarga di Kalideres masih menimbulkan pertanyaan.
Baca juga: Polisi Temukan Mobil Milik Keluarga yang Tewas di Kalideres, Rupanya di Showroom
Kisah House of Secret: The Burari Deaths
Film House of Secret: The Burari Deaths menceritakan tentang 11 anggota keluarga yang tewas, mulai dari Devi (80), Putranya Bhuvnes (50), Lalit (45), menantu Savita (48), Tina (42), putrinya Pratibha (57) dan cucu Priyanka (33), Nitu (24), Mnu (23), Dhruv (15) dan Shivam (14).
Seluruh anggota keluarga itu ditemukan tergantung dengan kain sari berwarna warni. Tak hanya itu saja, mereka ditemukan dalam keadaan mata tertutup, sementara tangan dan kakinya dalam keadaan terikat.
Sepuluh orang tergantung di kisi-kisi besi di langit-langit, 1 korban (Devi) ditemukan di kamar dalam keadaan telungkup di sisi ranjang. Polisi berusaha untuk mencari bukti dan tak tidak menemukan bukti apapun.
Tak disangka, sebuah petunjuk baru ditemukan di mana mereka mendapatkan bekas pemujaan di malam hari dan buku diary yang menjadi kunci utama. Hingga ada satu nama yang muncul, Lalit Chundawat, pria yang dicurigai sebagai dalang di balik kejadian itu.
Ternyata Lalit adalah sosok kepala keluarga dan salah satu korban dari tragedi Chundawat. Dia dikenal sebagai anak bungsu yang dewasa dan bijaksana. Ia memimpin keluarga untuk tetap harmonis, dan kerabatnya iri dengan keluarga tersebut.
Di dalam rumah, 11 buku harian atau diary yang ditemukan mengungkap informasi penting yang mengerikan. Diary tersebut terdiri dari 11 buku, yang ditulis pertama kali pada tahun 2007 dan edisi kesebelas ditulis 2018 atau sesaat sebelum kejadian.
Diduga, diary tersebut ditulis langsung oleh Lalit Chundawat, otak dari ritual bunuh diri keluarga Chundawat. Pada tahun 2007, diary tersebut berisi wejangan-wejangan untuk keluarga. Namun dari tahun ke tahun, isi diary dari wejangan berisi menjadi perintah.
Bahkan diary tersebut berisi perintah, jika anggota keluarga tidak mengikuti apa yang ditulis dalam diary tersebut, maka mereka akan mengalami nasib yang buruk.
Pada diary ke-11 yang ditulis 24 Juni 2018, mereka diperintahkan untuk melakukan sebuah ritual Pemujaan Pohon Beringin dengan cara tidak biasa. Di mana mereka harus menggantung seperti akar pohon beringin pada 01.00 selama tujuh hari ke depan.
