Garap 'LARA ATI', Bayu Skak Kekeuh Gunakan Bahasa Jawa: Semangat Desentralisasi 

- Rabu, 7 September 2022 | 12:21 WIB
Bayu Skak, sutrdara dan pemain Lara Ati. (INDOZONE/Keyla Melodia Klees).
Bayu Skak, sutrdara dan pemain Lara Ati. (INDOZONE/Keyla Melodia Klees).

Kolaborasi Bayu Skak dengan Base Entertainment akhirnya berbuah karya film drama komedi berjudul ''Lara Ati'. Tetap membawa semangat mengangkat budaya tempat kelahirannya, ia kembali menggunakan bahasa dan soundtrack dengan bahasa Jawa.

Setelah empat film dan satu series menjadi Co-sutradara, kini Bayu Skak menjadikan dirinya sebagai sutradara tunggal dalam film yang baru digelar soundtrack resminya tahun ini.

Lara Ati mengisahkan mengenai segala kegalauan masa kini atau disebut sebagai quarter life crisis. Merepresentasikan bagaimana masalah-masalah di kehidupan secara luas, tak hanya perihal percintaan, namun juga tuntutan orang sekitar dalam menentukan jalan kehidupan.

“Favorite saya dari film ini adalah akhirnya saya mengungkapkan isi hati saya bahwa saya gak bisa ditekan. Dan itu juga mungkin relate dengan masyarakat luas Indonesia bahwa kalau kita punya keinginan dan kita ditekan, itukan gak enak kan,” ujar Bayu di hadapan wartawan seusai pre screening film Lara Ati di XXI Epicentrum, Jakarta, pada Selasa (6/9/2022).

-
Para pemeran film 'Lara Ati' berkumpul dalam pemutaran perdana bersama rekan media yang digelar di XXI Epicentrum Jakarta, Selasa (6/9/2022). (INDOZONE/Keyla Melodia Kless).

 

“Gimana kita mau nyenengin sekitar kita kalo diri kita aja gak seneng. Kalo begitu namanya kita fake. Jangan jadi orang fake.” lanjutnya.

Uniknya, film ini menjunjung tinggi kebudayaan Jawa. Dimulai dari seluruh dialog yang menggunakan bahasa Jawa, soundtrack dengan lagu berbahasa Jawa dengan total soundtrack 5 lagu dan 3 diantaranya ditulis langsung oleh Bayu Skak, hingga dihadirkannya kesenian Ludruk dalam film ini.

Latar pengambilan film ini pun langsung dilakukan di daerah Jawa, tepatnya di Surabaya.

Melalui film ini, Bayu tak hanya ingin menyadarkan dan membangkitkan semangat masyarakat yang tertekan akan keinginan orang sekitar, tetapi juga mau menyuarakan semangat desentralisasi.

“Saya mau menyuarakan semangat desentralilasi. Biasanya hanya berpusat disini aja (Jakarta), tapi saya kekeh mau membawa sentralisasi itu juga ke  daerah-daerah. Dengan adanya film ini, menjadi pembuktian bahwa kami (daerah) juga bisa seperti yang di Jakarta kalau kami dikasih kesempatan.” ujar Bayu.

“Kalau mau berbicara tentang Jawa Timur, ya harus sama orang Jawa Timur untuk mengcreate the authenticity. Kalau enggak akan penggambaran akan orang Jawa Timur.” tambah Aoura selaku founder BASE Entertainment.

Film 'Lara Ati' akan diputar serentak pada 15 September mendatang.

Penulis & Reportase: Keyla Melodia Klees.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X