Tahun ini, tepat 17 tahun pembunuhan Munir Said Thalib yang tewas di atas langit Rumania dalam pesawat Garuda Indonesia GA 974 pada 7 September 2004 silam. Bertepatan dengan itu, sebuah film dokumenter tentang pembunuhan Munir akan ditayangkan melalui kanal Youtube Amnesty International pada Rabu (8/7/2021) pagi hari.
Film dokumenter bertajuk "Munir: Sebuah ExtraJudicial Killing" akan mengingatkan kembali tentang kasus tersebut. Meski sudah ada beberapa orang yang diadili dalam kasus tersebut, aktor intelektual di balik pembunuhan pembela HAM ini belum diadili.
Dokumenter hasil kerja sama Amnesty International dan WatchDoc ini membahas pembunuhan Munir sebagai sebuah 'Extrajudicial Killing' dengan menampilkan beberapa suara yang menuntut kasus ini dituntaskan, termasuk melalui istri mendiangan Suciwati.
Baca Juga: Hotman Paris Unggah Foto Bareng Menko Airlangga, Netizen Pertanyakan Nasib Holywings
Akademisi Hukum Internasional Universitas Katholik Parahiyangan, Liona N Supriatna yang menghadiri webinar terkait peringatan 17 tahun kasus Munir ini mengatakan bila Extrajuducial Killing ini menandakan bila pembunuhan Munir tersebut bukan sekedar kejahatan biasa.
"Kasus Munir ini hampir dianggap gugur karena diklasifikasikan sebagai kejahatan biasa, ordinary crime. Jadi ada batas waktu kalauwarsanya, dan tahun depan adalah batas waktu kadaluwarsanya. Ini kalau kita ngelihat kasus ini sebagai ordinary crime, padahal ini adalah kasus extraordinary crime," kata Liona.
"Nah, kasus Munir ini sebenarnya extraordinary crime, termasuk extrajudicial killing, bukan tindakan pidana biasa, melainkan dimana kasusnya ini melibatkan kejahatan terhadap kemanusiaan," tambahnya.
Film yang digagas Amnesty Internasional dan Watch Doc serta Kasum ini akan memperlihatkan kerisauan banyak pihak yang belum mendapatkan kepastian tentang kasus yang sudah berlarut-larut ini. Selain itu, film ini menjadi sarana untuk mengajak masyarakat sadar tentang kasus kejahatan HAM seperti ini.
