Netflix menegaskan bahwa perusahaan sedang tidak dalam bangkrut menyusul laporan penurunan jumlah pelanggan selama kuartal pertama 2022.
Dilansir Variety, Co-CEO Netflix, Ted Sarandos serta kepala film global Scott Stuber dan kepala televisi global Bela Bajaria menekankan bahwa pihaknya masih memiliki dana yang besar untuk membuat dan memasarkan film dan serial.
Meski saham Netflix mengalami penurunan, mereka mengatakan bahwa perusahaan tetap memiliki modal untuk bersaing membuat konten buzzy terhadap perusahaan pesaing.
Selain itu, anggaran mereka untuk membuat konten, baik film maupun serial telah dikunci untuk tahun 2022 hingga 2023 mendatang.
Diketahui, Netflix menghabiskan sebanyak 17 miliar dolar AS untuk produksi film dan serial selama 2021 dan jumlah itu diharapkan sama pada tahun ini.
Dengan lebih dari 200 juta pelanggan yang saat ini masih setia dengan Netflix, mereka percaya bahwa hal itu dapat menjaga keuangan perusahaan.
Netflix telah membuat dua langkah baru-baru ini yang menandakan kesediaan untuk tetap menghabiskan banyak uang.
Pada 21 Mei, Netflix menggelontorkan 50 juta dolar AS. untuk film 'Pain Hustlers' dari Emily Blunt dan David Yates, Festival Film Cannes 2022.
Kemudian, pada minggu lalu, Netflix membuat seri kompetisi realitas yang didasarkan dari serial Squid Game dengan hadiah utama sebesar 4,56 juta dolar AS.
Tetapi produsen dan perusahaan produksi sudah mulai bersiap untuk pengetatan ikat pinggang, seperti halnya Netflix dengan kebijakan PHK karyawan gelombang kedua pada pekan ini.
Bahkan sebelum Netflix berhenti di Wall Street, perusahaan itu juga telah melakukan penghematan uang.
