Beberapa jam yang lalu, sutradara Hanung Bramantyo mengungkap proses visual efek untuk film ketiga kisah dari mendiang negarawan B.J. Habibie.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, sang sutradara membagikan potongan video dari permainan visual efek terhadap adegan, karakter, beserta latar lokasi dari film tersebut.
Di video itu, terlihat sekali bahwa gambar Reza Rahadian diambil menggunakan layar hijau, sementara karakter lain diambil di lokasi lain. Keduanya kemudian digabungkan menggunakan visual efek untuk mendapatkan sosok Reza Rahardian dengan tinggi badan yang sesuai dengan tokoh Habibie muda.
Sementara dalam video lain juga terlihat bagaimana salah satu bangunan tempat pengambilan gambar yang terlihat modern, disulap menjadi bangunan kuno sesuai dengan film bertema sejarah tersebut.
Dalam unggahannya, sang sutradara menjelaskan segala sesuatunya mengenai visual effect dalam film tersebut. Termasuk keterbatasan dirinya dalam mengerjakan apa yang diminta para produser.
“Kami tidak sedang gaya-gayaan pengen nyamain visual efek Hollywood. Ha ya, jelas Ndak ada apa-apanya. Kami sadar keterbatasan. Nggak cuma soal uang, mesin, tenaga kreatif. Tapi semuanya. Termasuk waktu,” tulis Hanung dalam unggahannya.
Hanung juga mengaku bahwa sangat sulit untuk mengerjakan visual effect hanya dalam waktu tiga bulan.
“Kami sudah melakukan dialog dengan visual effect di Los Angeles, saat dengar waktu yang dikasih cuma 3 bulan paska pictures lock termasuk kerjain trailer dan teaser, team CGI LA yang punya lebih dari 100 animator dan ratusan komputer dan satu gedung khusus untuk storage render cuma tersenyum dan mengatakan ‘3 bulan itu biasanya kami baru shooting doang.’ Mak jleb!” tulisnya.
Meski akhirnya hanya menggunakan jasa Dapur Film, namun visual effect yang dihasilkan cukup mumpuni dan bisa dilihat dari filmnya yang kini sudah tayang di bioskop.
Artikel Menarik Lainnya:
- The Song of Names (2019) - Hilangnya Seorang Teman Masa Kecil
- Emily Blunt Kembali dalam Film "A Quiet Place: Part II"
- Duet Samuel Rizal dan Prisia Nasution dalam "Temen Kondangan"